Saling Ejek di Facebook Berujung Maut. Korban Tewas Dikeroyok Bapak dan Anak
bermula dari aksi saling ejek, seorang warga medan tewas diekroyok, oleh dua orang yang merupakan bapak-anak.
TRIBUNBANYUMAS.COM, MEDAN - Bermula dari aksi saling maki di media sosial (medsos), nasib naas menimpa seorang warga Kota Meda, Indra Nasution (32).
Warga Gaharu Komplek PJKA Blok Y, Kecamatan Medan itu tewas setelah dikeroyok oleh dua orang, Nelson Panjaitan (51) dan Agung Panjaitan, yang merupakan bapak dan anak.
Korban menghembuskan naafas terakhir setelah mengalami luka berat akibat penganiayaan yang dilakukan kedua pelaku di halaman SMP Medan Putri di Jalan Timor Medan, Kamis (30/1/2020) malam.
Saat ini, pihak kepolisian sudah menangkap satu di antara dua pelaku.
• Antusiasme Tinggi Penonton Proliga 2020, Sudah Padati Area Gor Satria Purwokerto
• Warga di Kampung Ini Sering Tidak Tidur, Takut Rumah Roboh Tergerus Abrasi
• Luna Maya Kembali Perankan Suzzana dalam Film Santet Ilmu Pelebur Nyawa
• Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen Selama Gelaran Proliga 2020 di Purwokerto. Ini Syaratnya
Di rumah duka di Jalan Gaharu, Gang Sakiran, abang ipar korban, Juprianto, mengatakan dia mengetahui adik iparnya dianiaya setelah ada orang yang mengabarinya.
Saat tiba di lokasi, kondisi korban sudah kritis. Saat itu, tidak ada satupun yang berani mengangkatnya.
"Begitu saya datang sudah ramai. Tak ada yang berani lah ngangkat, karena bukan saudara," katanya, Jumat siang (31/1/2020).
Saling ejek di Facebook
Juprianto yang datang bersama istrinya langsung membawa Indra ke Rumah Sakit Pirngadi, Medan agar mendapatkan perawatan. Usai itu, dia datang ke Polsek Medan Timur.
• Alasan Penahanan Nikita Mirzani hingga Reaksi Nikita Mirzani Kepergok Dijemput Paksa, Ini 5 Faktanya
"Sesudah itu, kita ke TKP lagi (bersama polisi), diapain mereka, tanya-tanya, lalu ke ke rumah sakit Pirngadi lagi, baru buat visum dan laporan," katanya.
Ketika ditanya apa yang menjadi penyebabnya, menurut Juprianto lantaran adanya saling ejek di Facebook antara korban dengan abang dari pelaku.
"Mereka tidak terima. Tapi bapaknya ikut. Ejekannya apa, tak tahu," katanya.
"Saya enggak kenal dengan pelaku. Almarhum kenal. Harapannya segera diungkap. Ditangkap lah semua. Dihukum seberat-beratnya," sambungnya.
• Takut Corona, Walikota Ini Larang 6.000 Penumpang Kapal Pesiar Turun ke Darat
Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol M. Arifin membenarkan adanya kasus penganiyaan dan pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas terjadi di halaman SMP Medan Putri, Kamis (30/1/2020) malam.
Satu pelaku kabur ke luar kota