Teror Virus Corona
Kisah WNI Bertahan Hidup di Wuhan China Nasi Campur Garam Saat Stok Makanan Menipis
Wabah virus corona yang disebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menjadi perhatian bagi Indonesia.
"Ada apel, ada madu dua botol, ada sayur-sayuran juga," ungkapnya.
Rio juga menyediakan garam untuk pilihan terakhir.
"Ini ada garam, untuk stok terakhir kalau ga ada lagi apa-apa, kita makan pakai garam aja ni sama nasi," ujarnya.
Untuk makanan pokok, Rio masih memiliki beras untuk dimasak.
Sedangkan air, ia dan keluarganya memiliki stok dua galon.
"Untuk stok air kita punya dua galon, cukup untuk satu minggu," ungkapnya.
Sementara itu, pihak kampus Rio masih melarang untuk keluar dari tempat tinggal.
"Kalau kehabisan stok makanan, kita kasih tahu kampus, nanti kampus akan koordinir, mereka belanja lalu diantar ke tempat saya, lalu saya bayar," ungkapnya.
Rio juga berharap agar pelajar dan WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei dalam keadaan baik-baik saja.
"Mudah-mudahan kita dilindungi Allah di sini, para pelajar dan para Warga Negara Indonesia, badai pasti berlalu, semangat," ungkap Rio.
Seblumnya Rio berharap KBRI dapat menemukan cara terbaik untuk memindahkan WNI yang berada di Kota Wuhan.
• Kisah Mbah Kartasun Berjualan Meja di Usia 89 Tahun, Sering Dikira Pengemis dan Selalu Bawa UUD 45
• Pasien Suspect Corona Dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto, Dinkes Cilacap: Dia Warga Negara China
• Terekam Kamera, Detik-detik Pengendara Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Kutowinangun Kebumen
• Berikut Jadwal Siaran Trans TV, Indosiar, SCTV, Hingga GTV pada Selasa 28 Januari 2020
"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan," ucap Rio saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).
Rio menyebut KBRI pun merespons baik dan berusaha mencarikan solusi terbaik.
"KBRI juga menanggapi dengan baik dan akan mengupayakan cara terbaik bagaimana memindahkan kami ke luar Wuhan," katanya.
Rio menyebut sudah ada koordinasi antara pihak KBRI dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiogkok Wuhan (PPITW).