Uniknya Penataan Makam Kaliputih Purwokerto, Dulu Sering Buat Nongkrong dan Minum-minum
TPU yang dulunya menjadi tempat nongkrong anak-anak punk dan minum-minuman keras saat ini diperbaiki dan dijaga tingkat keamanannya
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas Achmad Husein beserta dengan jajaran Forkominda Kabupaten Banyumas bersepeda bersama dalam 'Gowes Infrastruktur', pada Jumat (24/1/2020).
Saat bersepeda bupati menyempatkan untuk melihat penataan makam Kaliputih yang berada di Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur.
Sebagai upaya memperbaiki infrastruktur sekaligus menjaga keamanan, tempat pemakaman umum (TPU) di Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur ditata lebih rapih.
TPU yang dulunya menjadi tempat nongkrong anak-anak punk dan minum-minuman keras saat ini diperbaiki dan dijaga tingkat keamanannya.
"Kalau malam minggu karena ini makam di kota sering buat nongkrong anak yang suka minum-minuman keras," ujar Lurah Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Sugeng Jatmiko kepada TribunBanyumas.com, Jumat (24/1/2020).
Pihak kelurahan melakukan pengajuan Musrenbang 2018 dimana masyarakat menginginkan ada perbaikan infrastruktur penataan makam Kaliputih.
"Pada 2019 mendapat bantuan anggaran dari Dinperkim sejumlah Rp 390 juta," imbuhnya.
Pembangunan itu adalah meliputi untuk pembangunan untuk rumah keranda sejumlah 10 ruangan yang mewakili 10 RW, ruang sekretariat pengelola makam, kamar mandi, dan tembok keliling makam.
Sudah tiga tahun lalu di Kelurahan Purwokerto Wetan dibentuk badan pengelola makan.
Mereka bertugas mengelola makam baik infrastruktur dan penjagaan makam.
"Dalam badan pengelola makam ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sehingga ada aturannya," ujarnya.
Dengan adanya pengelolaan makan dan penjagaan makan, maka yang tadinya sering dijadikan kumpul anak-anak suka minuman keras jadi tidak ada lagi.
Selain itu dengan adanya kantor kesekretariatan makam, maka ada pengawasan sekaligus kemudahan pendataan tentang kematian. (TribunBanyumas/jti)