Kisah Magis Pendopo Si Pandji Diboyong dari Banyumas ke Purwokerto Tanpa Melintasi Sungai Serayu

Pendopo Si Panji menjadi salah satu benda pusaka bagi warga Banyumas. Hal itu mengingat sejarah dan keberadaanya.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Prosesi boyongan Saka Guru Si Panji yang telah menjadi acara budaya Kirab Boyongan Replika Saka Guru Si Panji. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pendopo Si Panji menjadi salah satu benda pusaka bagi warga Banyumas.

Hal itu mengingat sejarah dan keberadaanya diyakini bukan hanya sekadar bangunan cagar budaya, tetapi juga mempunyai nilai mistis tersendiri.

Pendopo Si Panji terletak di Jalan Kabupaten, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Perlu diketahui bahwa, pendopo tersebut sebelumnya merupakan pendopo Kabupaten Banyumas.

Pendopo itu awalnya berada di daerah Banyumas yang saat ini menjadi Kecamatan Banyumas.

Jaraknya sekira 16,4 km arah ke Tenggara dari lokasinya yang sekarang, yaitu di Purwokerto.

Meningal di Atas Kapal, Jenazah ABK Indonesia Ini Dibuang ke Tengah Lautan. Terungkap Alasannya

Gali Septictank Warga di Dieng Justru Temukan Candi

Salah satu nilai sejarah penting Pendopo Si Panji adalah terkait dengan pemindahan pendopo tersebut dari kota lama Banyumas ke Purwokerto.

Pendopo Si Panji adalah salah satu peninggalan bersejarah dan dihormati oleh masyarakat Banyumas.

Hal itu karena salah satu pilar dari pendopo ini dinamai Si Panji, merupakan wujud perlambang kekuatan.

Pendopo Si Panji dibangun oleh Kiai adipati Yudonegoro II (Bupati Banyumas ke-7) pada tahun 1706.

Awal mula pemindahan Pendopo Si Panji adalah berkaitan dengan adanya kepercayaan di wilayah Banyumas.

Terbukti Terima Suap, Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy Dijatuhi Hukuman 2 Tahun Penjara

Liverpool Belum Tersentuh Kekalahan dan Sekali Imbang, Diprediksi Dua Bulan Lagi Juara Liga Inggris

Kepercayaan itu adalah dulu di Kabupaten Banyumas sering terjadi Banjir karena kondisi geografisnya yang berdekatan dengan Sungai Serayu.

Setiap musim penghujan tiba dan Sungai Serayu meluap, airnya meluap maka di Banyumas terjadi banjir.

Karena alasan itulah Ibukota Kabupaten Banyumas diputuskan dipindah dan mencari tempat yang lebih tinggi dari permukaan Sungai Serayu.

Prosesi boyongan atau Rengos atau pindahan terjadi pada 7 Januari 1937 pada masa bupati pemerintahan KRAA Sudjiman Mertadiredja Gandasoebrata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved