Kisah Tony Wen, Orang Thionghoa Kepercayaan Soekarno Selundupkan Candu Demi Negara

Tony Wen, sosok beretnis Thionghoa dengan nama lain Boen Kim To itu, berperan penting dalam perjuangan Indonesia melawan Belanda tahun 1945-1949.

Istimewa/USIS Photo
Foto tanpa tahun ini memperlihatkna Ketua PERBASI Tony Wen (dua dari kiri) mendampingi Presiden Sukarno di tengah-tengah para pemain The Harlem Globetrotters setelah selesai pertandingan bola basket yang diadakan di Gedung Olah Raga Jakarta. 

Operasi penyeludupan candu dilakukan Tony dan tim pada 7 Maret 1948.

Saat itu, Tony mengangkut setengah ton candu dari pantai Popoh di selatan Kediri.

Tim melintasi pantai selatan Jawa ke Selat Lombok. Mereka menghindari patroli Belanda yang memblokade Jawa dan Sumatera.

Kepala BIN Budi Gunawan: Keberadaan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire Sudah Lama Terdeteksi

Setelah kucing-kucingan dengan patroli Belanda, mereka tiba tanggal 13 Maret 1948.

Meski sempat ditahan imigrasi Singapura, tim berhasil keluar dan membuka kontak dengan sejumlah pihak dan menjual candu.

"Operasi lanjutan pun dijalankan dengan bantuan John Lie (Laksamana Muda Daniel Jahja Dharma).

Pemecatan Dirut TVRI Terkait Siaran Liga Inggris? Helmy Yahya Melawan, Tulis Pembelaan 1200 Halaman

Operasi tersebut menggunakan pesawat ampibi Catalina yang dicarter dan berhasil dua kali mengirim dua ton candu ke Singapura," kata Sam.

Menurut Sam, operasi tersebut terdeteksi Pemerintah Belanda, Tony ditangkap dan ditahan polisi Inggris di Singapura.

Jadi Anggota DPR

Setelah lepas dari tahanan, Tony memulai karier politik yaitu menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1954-1956.

Dubes Selandia Baru Tantowi Yahya Turut Angkat Bicara Soal Pemecatan Dirut TVRI Helmy Yahya

Jalan Rusak Tungkep Purbalingga, dari Bikin Patah Tulang hingga Mau Ditanami Pohon oleh Warga

Kritik Laporan Keuangan PT Asabri, Ombudsman RI: Penyajiannya Tidak Transparan

Hindari Spekulasi Publik, Pendiri PAN Ini Sarankan Gibran Tak Turut Konstesasi Pilwakot Solo 2020

Ketika itu, Tony menggantikan, posisi Drs Yap Tjwan Bing.

Pada, 30 Mei 1963 Tony Wen meninggal dunia dan dimakamkan di Menteng Pulo.

Rumah Tony Wen kini menjadi tempat usaha yang menjual penganan khas coklat di seberang sebuah klinik Tionghoa di Jalam HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Tony Wen, Kepercayaan Soekarno yang Selundupkan Candu demi Negara

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved