Tersangka Pembunuh Hakim Jamaluddin Berdebat Soal Buang Jasad Korban. Terungkap saat Rekonstruksi

TRIBUNBANYUMAS.COM, MEDAN - Ketiga tersangka pembunuhan hakim pengadilan negeri (PN) Medan, Jamaluddin, sempat berdebat seusai menghabisi nyawa korban.

Perdebatan terjadi di kamar tidur Hanum Zuraida dan Jamaluddin, lokasi di mana korban dihabisi nyawanya.

Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Martuani Sormin, menyebut perdebatan terjadi karena ekskusi pembunuhan tidak berjalan sebagaimana skenario awal, yang sebelumnya telah direncanakan.

• Terungkap! Totok Raja Keraton Agung Sejagat Purworejo Berutang Rp1,3 Miliar Saat Tinggal di Jakarta

• Kisah Jalanan Rusak di Tungkep Purbalingga. Bupati Tiwi Terjatuh Hingga Warga yang Patah Tulang

• Ada Kerajaan Djipang di Cepu Blora, Ganjar: Itu untuk Pengembangan Pariwisata

• Miris! Sepekan Kabur dari Rumah, Siswi Ini Ditemukan Dijual Prostitusi Online di Michat

Ketiga tersangka, yakni Zuraida Hanum (ZH/41), Jeffry Pratama (JP/42), dan Reza Fahlevi (RF/29), ditandaskannya, sempat berdebat di kamar usai eksekusi.

"Rangkaian ini semua berakhir pada jam 04.00 WIB tanggal 29 November 2019. Di sini ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal.

Karena diskenariokan pelaku, korban meninggal karena serangan jantung. Itu jam 01.00 WIB tanggal 29," katanya, Kamis (16/1/2020).

• Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel

• Lowongan Kerja BUMN: Formasi, Syarat Lengkap Loker PT KAI Lulusan SMA Sederajat 16-19 Januari 2020

Dikatakannya, para tersangka terkejut karena ada lebam-lebam merah pada wajah korban. Hal tersebut tidak mereka duga sebelumnya karena kuatnya saat membekap korban.

"Maka ada meninggalkan jejak dan ini tidak diizinkan istri korban karena pasti polisi menuduhnya sebagai pelaku, dan bukan serangan jantung," katanya.

• Ayah dan Anak Berebut Janda Muda, Kisah Mereka Berakhir Tragis

• Kisah Pasangan Selingkuh di Kroya Cilacap yang Berbulan-bulan Jadi DPO, Ini Akhir Pelarian Mereka

Dijelaskannya, setelah berdebat, akhirnya disepakati untuk membuang jenazah korban.

Dikatakannya, saat itu istri korban berkeras untuk membawa korban dan membuangnya ke arah perkebunan yang ada di kawasan Kutalimbaru.

Martuani menambahkan, yang menarik dari sini bahwa istri tersangka memberikan peringatan kepada JP dan RF, jangan pernah menghubunginya dalam tempo empat sampai lima bulan hingga semua dinyatakan aman.

• Raja - Ratu Keraton Agung Sejagat Purworejo Kantongi Miliaran Rupiah. Ada Anggota Setor Rp110 Juta

• Nenek Penjual Sate di Dieng Ini Tunggui Pembeli Makan Meski Sudah Dibayar, Alasannya Bikin Tertegun

"Ini menarik sehingga dugaan kita pasal yang kita tuduhkan akan menjadi kasus pembunuhan berencana," katanya.

Diberitakan sebelumnya, rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan pada tahap kedua ini dilakukan di dua tempat, yakni di Graha Johor pada pagi hari tadi Di tempat itu JP dsn RF dijemput oleh ZH menuju rumah korban.

Untuk diketahui, Jamaluddin (55) merupakan warga Perumahan Royal Monaco Blok B, Nonomor 22, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.

• Slamet Sebut Tak Ada Mahar Politik dalam Penjaringan Balon Bupati-Wakil Bupati Purbalingga

• Jalan Rusak Tungkep. Warga Sering Posting di Medsos, Hingga Beri Ultimatum: Akan Kami Tanami Pohon

• Di Depan Boy William, Via Vallen Bongkar Cara Hamburkan Uang dari Bayarannya yang Selangitnya

• Bupati Banyumas Bagikan Bantuan 2.851 Paket Sembako di Daerah Rawan Pangan dan Stunting

Korban ditemukan meninggal dunia di jurang areal kebun sawit milik masyarakat di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11) siang.