Jadi Oposisi Erdogan, Pencetak Gol Tercepat Piala Dunia Hakan Sukur Jadi Sopir Taksi di Amerika
Nasib Hakan Sukur menjadi sulit setelah beroposisi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kini Sukur menjadi pengasingan politik di Amerika
TRIBUNBANYUMAS.COM - Nasib pemegang rekor gol tercepat dalam gelaran Piala Dunia (PD), Hakan Sukur, kini cukup sulit dan harus menjadi pelarian politik.
Legenda hidup sepak bola Turki itu kini menjalani hidup di pengasingan, dan harus rela menjadi sopir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Semasa aktif bermain, Sukur pernah memperkaut sejumlah klub top Eropa. Di antaranya Inter Milan, Torino, Parma (Liga Italia Seri A), Galatasaray (Liga Super Turki), dan Blackburn Rovers (Liga Ingrris).
• Jelang Big Match Solskjaer Akui Man United Tertinggal Jauh dari Liverpool. Tanda Menyerah?
• Nenek Penjual Sate di Dieng Ini Tunggui Pembeli Makan Meski Sudah Dibayar, Alasannya Bikin Tertegun
• Dariman Hilang di Karangbolong Kebumen Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Sisir Darat dan Laut
• Biasanya Kering Kerontang, Arab Saudi Mendadak Diselimuti Salju, BMKG: Bukti Nyata Perubahan Iklim
Hidup Hakan Sukur di Turki menjadi sulit dan tidak tenang usai dirinya mengambil sikap berseberangan dengan Recep Tayyip Erdogan, sang presiden di negaranya.
Selama kariernya di klub pada selang 1987-2008, Sukur mencetak total 332 gol dalam 709 penampilan.
Sampai saat ini, Sukur memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa buat tim nasional Turki dengan koleksi 51 gol.
• Terungkap! Gol-gol Terbaik Lionel Messi, Semua ke Gawang Manchester United
• Polisi Periksa Rekening atas Nama Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat, Terungkap Isi Saldonya
• Koperasi Pegawai di Banjarnegara Bangun Usaha SPBU di Sigaluh
• Ramalan Ahli Tarot Marcel Wenn hingga Mbak You: Luna Maya akan Segera Menikah di Tahun 2020
Di partai perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2002 melawan Korea Selatan, Hakan Sukur mencetak gol tercepat dalam sejarah turnamen (10,8 detik).
Setelah pensiun dari sepak bola pada 2008, Sukur terjun ke dunia politik pada 2011.
Eks penyerang kelahiran 1 September 1971 ini sempat terpilih sebagai anggota parlemen Turki.
• Lompatan Pelatih Barcelona Quique Setien dalam 24 Jam, dari Sapi ke Lionel Messi
• Bantai Satu Keluarga, Tiga dari Empat Jagal Sadis di Banyumas Terancam Hukukman Mati
• Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel
• Jadwal Acara TV Lengkap Kamis 16 Januari 2020: SCTV TRANS TV GTV RCTI Indosiar tvOne
Menurut Sukur, masalah muncul pada 2013 ketika dia memutuskan keluar dari partai AKP yang didirikan oleh Recep Tayyip Erdogan.
Usai ia mengambil sikap oposisi, kehidupan keluarganya di Turki menjadi sulit.
"Butik istri saya dilempari batu, anak-anak saya diganggu di jalanan, dan saya diancam," katanya dalam wawancara dengan media Jerman, Welt am Sonntag.
Pada Februari 2016, ada perintah penangkapan terhadap Sukur setelah dia menghina Presiden Erdogan di Twitter.
• Sergej Milankovic-Savic: Hanya Dua Kepastian di Dunia Ini, Kematian dan Lazio Tak Pernah Menyerah
• Ungkap Hubungannya dengan Anji Jauh Lebih Baik, Sheila: Dulu Dia Sempat Egois
• 5 Pengakuan Mantan Komisioner KPU Asal banjarnegara Wahyu Setiawan, Ungkap Arti Kata Siap Mainkan
• Pindah Warga Negara, Ini Alasan DJ Butterfly Cinta Indonesia
Pada Agustus tahun yang sama, Sukur menghadapi tuduhan menjadi anggota pergerakan Gulen, yang dianggap sebagai organisasi teroris di Turki.