Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel
Setelah cerita tentang kerajaannya, Keraton Agung Sejagat, viral, kisah hidup Toto Santoso sang raja banyak diburu
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Prosesi kirab diawali dengan ritual pengambilan air suci di tuk Bimalukar Desa Dieng Wetan.
Ratusan peserta lantas mengarak gunungan dari tuk Bimalukar menuju komplek candi Arjuna dengan berjalan kaki.
Alunan musik khas mengiringi perjalanan mereka ke candi.
Di sana, panitia acara telah menyiapkan panggung lengkap dengan penerangan dan sound system untuk pengukuhan sang raja.
Menariknya, penyiar (announcer) acara itu menggunakan dua bahasa (bilingual), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Warga juga ada yang menyaksikan, cuma gak sampai selesai,"katanya
Aryadi mengatakan, ia sempat merasa janggal dengan pakaian yang mereka kenakan.
Ia mulanya membayangkan peserta acara itu akan mengenakan pakaian adat Jawa seperti umumnya peserta gelaran budaya.
Ia tak menyangka desain pakaian yang mereka kenakan lain dari biasa.
Selebihnya ia tak menemukan keanehan berarti dalam prosesi yang mereka jalani.
Mereka bahkan berdoa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Mereka juga menyanyikan lagu mars yang syair dan pesan di dalamnya cukup bagus.
Mereka mempercayai akan datang masa keemasan kembali seperti zaman kerajaan dulu.
Acara itu berlangsung hingga dini hari.
"Mereka juga berdoa untuk Indonesia,"katanya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/dokumentasi-kegiatan-keraton-agung-sejagat-kas-purworejo-di-dieng-wonosobo.jpg)