Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel

Setelah cerita tentang kerajaannya, Keraton Agung Sejagat, viral, kisah hidup Toto Santoso sang raja banyak diburu

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
istimewa/netizen
Dokumentasi kegiatan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, di Dieng, Wonosobo, jauh sebelum menggegerkan jagat Tanah Air di awal 2020 ini. 

Prosesi kirab diawali dengan ritual pengambilan air suci di tuk Bimalukar Desa Dieng Wetan. 

Totok Santoso Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja Keraton Agung Sejagat, dan Dyah Gitarja sebagai Kanjeng Ratu.
Totok Santoso Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja Keraton Agung Sejagat, dan Dyah Gitarja sebagai Kanjeng Ratu. (IST/Twitter via ReqNews)

Ratusan peserta lantas mengarak gunungan dari tuk Bimalukar menuju komplek candi Arjuna dengan berjalan kaki.

Alunan musik khas mengiringi perjalanan mereka ke candi.

Di sana, panitia acara telah menyiapkan panggung lengkap dengan penerangan dan sound system untuk pengukuhan sang raja. 

Menariknya, penyiar (announcer) acara itu menggunakan dua bahasa (bilingual), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 

"Warga juga ada yang menyaksikan, cuma gak sampai selesai,"katanya

Aryadi mengatakan, ia sempat merasa janggal dengan pakaian yang mereka kenakan.

Ia mulanya membayangkan peserta acara itu akan mengenakan pakaian adat Jawa seperti umumnya peserta gelaran budaya.

Ia tak menyangka desain pakaian yang mereka kenakan lain dari biasa. 

Selebihnya ia tak menemukan keanehan berarti dalam prosesi yang mereka jalani.

Dokumentasi kegiatan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, di Dieng, Wonosobo, jauh sebelum menggegerkan jagat Tanah Air di awal 2020 ini.
Dokumentasi kegiatan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, di Dieng, Wonosobo, jauh sebelum menggegerkan jagat Tanah Air di awal 2020 ini. (istimewa/netizen)

Mereka bahkan berdoa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Mereka juga menyanyikan lagu mars yang syair dan pesan di dalamnya cukup bagus. 

Mereka mempercayai akan datang masa keemasan kembali seperti zaman kerajaan dulu.

Acara itu berlangsung hingga dini hari. 

"Mereka juga berdoa untuk Indonesia,"katanya

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved