Guru Pembuat Soal Seleksi Perangkat Desa di Kertanegara Angkat Bicara: Tidak Ada yang Minta Bocoran

Kejanggalan selanjutnya, sambung Ansor, adalah soal ujian yang dikemas dalam bentuk keping CD yang sudah tidak tersegel

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
Tribunbanyumas.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Peserta ujian tunjukan berkas bukti yang dilayangkan di Kecamatan Kertanegara, Purbalingga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Tidak lulus ujian, ratusan peserta penjaringan calon perangkat desa layangkan nota keberatan dan protes ke Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Senin (13/1/2020).

Protes dilayangkan lantaran mereka menilai ada yang janggal dalam pelaksanaan ujian tertulis saat proses seleksi seleksi dan penjaringan yang digelar pada Sabtu (11/1/2020). 

Kala itu, ada sembilan desa di kecamatan tersebut yang mengikuti proses seleksi.

Adalah Ansor, satu diantara calon perangkat desa yang mengajukan surat keberatan. Ia merasa ada kejanggalan dalam pelaksanaan ujian seleksi.

"Di antaranya kejanggalan yang ada yaitu, pantia seleksi perangkat desa tidak tahu adanya perjanjian atau kerjasama dengan pihak lain (ketiga) sebagai penyusun naskah dalam ujian tertulis maupun praktik," ujar peserta dari desa Karangtengah, unutk foramsi Kasi Perencanaan, itu.

Kejanggalan selanjutnya, sambung Ansor, adalah soal ujian yang dikemas dalam bentuk keping CD yang sudah tidak tersegel.

Kemudian, lanjutnya, saat ujian dimulai panitia hanya memberikan satu soal yaitu power poin.

Dan setelah 30 menit berjalan baru diberikan soal tambahan, yaitu exel dan word dengan batas waktu 90 menit.

"Adanya kejanggalan hasil penilaian ujian tertulis di mana rentang nilai peringkat satu dan selanjutnya pada setiap formasi terlihat tidak sewajarnya.

Ini terjadi di setiap formasi pada setiap desa di kecamatan Kertanegara," jelasnya.

Sejumlah hal itu, menurut Ansor mengindikasikan adanya kebocoran soal saat pelaksanaan ujian. Pihaknya meminta agar perkara tersebut ditelusuri.

"Kalau terbukti dapat dites ulang atau diuji ulang. Kami juga akan menempuh jalur hukum," tuturnya.

Ia juga memiliki bukti otentik terkait kebocoran soal. Namun pihaknya enggan menunjukkan bukti yang telah dikantonginya.

"Bukti otentiknya ada yang mengarah ke kecurangan," pungkasnya.

Suasana halaman depan SMK Bobotsari, Purbalingga. Sekolah tersebut adalah pihak yang membuat materi ujian seleksi perangkat desa di Kecamatan Kertanegara, Purbalingga.
Suasana halaman depan SMK Bobotsari, Purbalingga. Sekolah tersebut adalah pihak yang membuat materi ujian seleksi perangkat desa di Kecamatan Kertanegara, Purbalingga. (Tribunbanyumas.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Dalam hal ini SMK Muhammadiyah Bobotsari ikut tersangkut polemik dugaan kecurangan dalam pelaksanaan ujian seleksi perangkat sembilan desa di Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved