Warga Karangtalun Cilacap Temukan Piton 4 Meter di Kandang Ayam, Pernah di Lemari hingga Boks Bayi
Semula belukar yang dibiarkan tidak terurus, sehingga ular berkembang biar bebas
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sekira pukul 02.30 WIB, Ngapiyah (56) warga yang tinggal di Jalan Intan, Desa Karangtalun, RT04/05, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, dikejutkan dengan suara ayam yang berkokok keras.
Ngapiyah merasa ada yang aneh dengan suara ayam bangkok di belakang rumahnya.
Dia curiga, lalu mengecek kandang ayam.
Ternyata benar, ada ular sanca sedang melilit ayam bangkok miliknya.
Dia langsung memanggil tetangga untuk menangkap ular tersebut.
Sahlan (38) langsung menuju lokasi ular tersebut.
Dia sering mendapat tugas dari tetangga untuk menangkap ular yang masuk ke rumah-rumah warga.
Butuh lima orang untuk mengevakuasi ular tersebut dari kandang ayam.
Sahlan mengakui, selama sebulan sudah menangkap empat ular di dekat rumahnya.
"Ular kobra sekali, ular tali wangsa sekali, ular sanca dua kali," katanya kepada Tribun Banyumas, Senin, (13/1/2020).
Ular itu ditemukan Sahlan di pelbagai tempat.
Ada yang di lemari, ada yang dapur rumah, bahkan ada juga di kasur bayi.
Sahlan mengataman lokasi rumah warga yang bersebelahan dengan pabrik semen yang tidak beroperasi, menjadi penyebab banyak ular masuk ke permukiman warga.
Semula belukar yang dibiarkan tidak terurus, sehingga ular berkembang biar bebas.
Fatalnya, seringkali ular-ular itu menyambangi rumah warga.
"Saya pernah lihat king kobra segede lengan masih di situ," tambahnya.
Penemuan ular sanca sepanjang empat meter ramai jadi perbincangan warganet di grup Info Cegatan Cilacap.
Slamet (36) yang membagikan informasi itu ke media sosial.
Slamet menuturkan setiap bulan selalu menangkap ular yang masuk ke permukiman warga.
"Bulan Desember lalu, saya menangkap empat sanca," ujarnya saat ditemui Tribun Banyumas.
Slamet dan Sahlan adalah dua orang yang dimintai pertolongan warga Karangtalun kala ada ular masuk rumah.
Sahlan berharap, ada yang bawa pawang ular ke area pabrik tersebut.
Biar hewan ternak dan anak-anak kecil tidak menjadi korban dari ular berbisa.
Atau, paling tidak semak belukar di pabrik semen itu dibersihkan.
Agar ular tidak sering ke rumah warga.
Sahlan mengatakan warga Karangtalun tidak berani membunuh ular.
Takut kena kejadian aneh-aneh
Dia hanya menangkap lalu diserahkan ke orang yang mau merawat ular.
Ular yang ditemukan subuh tadi juga diserahkan kepada sopir truk yang kebetulan lewat di pinggir jalan, untuk dirawat di rumahnya. (yun)