Namanya Diseret dalam Pusaran Kasus Wahyu Setiawan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Merasa Disudutkan

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, merasa disudutkan dalam pusaran kasus dugaan suap yang menjerat komisioner KPU, Wahyu Setiawan

(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di JIExpo, Kemayoran, JakartaSekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. (KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto, merasa disudutkan dalam pusaran kasus dugaan suap yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan

Serta, calon legislatif (caleg) PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan I dengan nomor urut 6, yang maju pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, Harun Masiku.

Hasto mengatakan, ada pihak-pihak yang berupaya menggiring opini bahwa ia terlibat dalam kasus tersebut.

Kini Jadi Tersangka Kasus Suap, Rekan Kerja di KPU Banjarnegara Ungkap Cerita tentang Wahyu Setiawan

Wahyu Setiawan Paling Getol Tolak Eks Napi Koruptor Nyaleg Sebelum Ditetapkan Tersangka

Juga, ada upaya menggiring opini ia telah menerima aliran dana haram dalam upaya memuluskan langkah Harun Masikku menduduki kursi DPR RI.

"Ada yang mem-framing saya menerima dana, ada yang mem-framing bahwa saya melakukan bentuk-bentuk penggunaan kekuasaan itu secara sembarangan," kata Hasto saat ditemui dalam acara Rakernas dan HUT PDI-P ke-47 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/202).

Menurut Hasto, framing itu terlihat dari narasi yang menyebutkan seolah-olah ada staf kesekjenan PDIP bernama Doni yang ditangkap KPK dalam kasus ini.

Ini Penjelasan KPU Soal Harun Masiku, Perkara yang Menjerat Wahyu Setiawan

Satu Keluarga Dibantai Secara Keji di Banyumas, Terbongkar 5 Tahun Kemudian, Ini Pengakuan Pelaku

Ada pula yang mem-framing seakan dirinya dikejar oleh KPK hingga ke PTIK pada Kamis (9/1/2020) kemarin.

Padahal, seharian kemarin, Hasto mengaku sibuk mempersiapkan Rakernas dan HUT PDI-P.

"Saya sejak kemarin mempersiapkan seluruh penyelenggaraan rapat kerja nasional ini," ujar dia.

Untuk menyikapi hal tersebut, sebagaimana disampaikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Hasto bertindak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan konstitusi.

Pilkades Campurejo Temanggung seperti Pesta Pernikahan. Ada Makan-makan dan Hadiah Utama Motor

Saat Hujan Deras Pria Ini Nekat Ajak Putrinya Jualan Roti Keliling. Begini Kisah Pilu di Baliknya

"Kami diajakrkan oleh Bu Megawati Soekarnoputri untuk berpolitik satyameva jayate bahwa pada akhirnya kebenaran yang akan menang," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan sebagai tersangka kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024.

Wahyu diduga menerima suap dari Politisi PDI-Perjuangan Harun Masiku yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Selain menetapkan Wahyu dan Harun, dalam kasus ini KPK juga menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka, yaitu mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang juga orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina, dan pihak swasta bernama Saeful.

Waspada Tukang Tahu Bulat Pegangi Dada Pembeli Anak-anak di Banyumas

Resmi, Melalui Surat yang Disampaikan Keluarga, Komisioner KPU Asal Banjarnegara Mengundurkan Diri

Wahyu dan Agustiani diduga sebagai penerima suap. Sementara itu, Harun dan Saeful disebut sebagai pihak yang memberi suap. Kasus ini kemudian dikait-kaitkan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Pemberian suap diduga untuk memuluskan Harun menjadi anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Harun ingin menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.

Dalam hal ini,  Hasto menandatangani surat permohonan dari PDIP ke KPU agar Harun bisa menggantikan posisi Nazaruddin. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasto Kristiyanto: Ada yang Bentuk Opini Saya Terlibat Kasus Wahyu Setiawan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved