Kisah Tragis Pengantin Baru di Bekasi, Tewas Tertabrak KA, Mobil Tak Bisa Jalan Saat Melintasi Rel
Suami istri yang baru menikah sekitar lima bulan tersebut tewas dalam kecelakaan maut bersama kelima saudaranya sekaligus
"Anak Bahrudin yang satu sudah menikah. Martinah anaknya ada tiga, Santi yang ikut di mobil itu paling kecil. Syarifudin punya dua anak," tutur Pepen.

Korban kecelakaan mobil yang tertabrak kereta di Bekasi pada Sabtu (21/12/2019) malam (Istimewa Humas Polres Bekasi)
Martinah Sempat Tunjukkan Gelagat Aneh
Sesaat sebelum peristiwa nahas itu, Firmansyah mengaku melihat gelagat aneh dari sang kakak, Martinah.
Namun mulanya Firmansyah mengatakan sempat mencegah saudara-saudaranya itu untuk pulang.
"Sudah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana (Jalan) ramai kalau malam Minggu. Cuman ya memang ingin pulang, enggak bisa ditahan," kata Firmansyah di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019).
Beberapa saat sebelum pulang, menurutnya Martinah, dan Bahrudin menunjukkan gelagat tak nyaman.
Beda dengan kunjungan-kunjungan mereka sebelumnya, Firmansyah menuturkan kedua kakaknya bergegas hendak pulang.
"Martinah mondar-mandir di rumah dan ingin cepat pulang, Bahrudin juga mengajak untuk cepat pulang. Kalau yang lain masih belum mau pulang, waktu itu belum hujan," ujarnya.
Sekira pukul 22.00 lewat, Firmansyah membuka akun Facebooknya lalu melihat postingan satu akun tentang informasi kecelakaan.
Dia tak menyangka tiga kakak dan keponakannya itu terlibat kecelakaan di perlintasan kereta yang hanya berjarak sekitar 15 menit dari rumahnya.
"Di situ ada foto KTP kakak saya, langsung saya telpon semua yang ada di mobil. Tapi enggak ada yang angkat telepon, waktu itu saya belum tahu keadaannya," tuturnya.
Tak kunjung mendapat respon, Firmansyah meminta istrinya pergi ke RSUD Bekasi tempat jenazah dievakuasi dan akhirnya mendapat kabar duka.
Kronologi Kejadian
Jumani (50), warga yang biasa membantu menjaga perlintasan sebidang mengatakan, minibus yang ditumpangi tujuh orang itu melaju dari arah Wanasari (utara) hendak menyerang ke arah Pasar Induk Cibitung (selatan).