Mitos Situ Tirta Marta Purbalingga Bisa Sembuhkan Penyakit dan Tempat Bertemu Jodoh, Benarkah?

Sebab, pihaknya hanya memberikan fasilitas. 

"Kalau untuk kegiatannya apa, saya gak tau persis karena rata-rata mereka itu bukan masyarakat sini. Kami hanya memberikan fasilitas saja."

"Dan, kami masyarakat sini ya berusaha untuk menghormati saja ritual yang memang menjadi kepercayaan orang-orang tersebut," ujarnya. 

Sementara itu, terkait sakralnya mata air Situ Tirta Marta, Ito menyebut, terdapat tradisi yang sering dilakukan, yaitu saat malam satu Suro dan saat bulan Sadran. 

"Biasanya ngumpul-ngumpul saja sama warga di sini, doa bersama, terus kan ada nasi tumpeng, ada takiran, abis doa bersama terus kita makan bersama."

"Ya sebetulnya ini sebagai wujud syukur saja, sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal yang memang sudah sering dilakukan di sini," katanya.

Fasilitas dan HTM

Situ Tirta Marta merupakan satu di antara tempat wisata air andalan Pemkab Purbalingga.

Bahkan, tempat wisata ini dipuji Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif lantaran memiliki kesegaran alami dari air Gunung Slamet.

Situ Tirta Marta tak sekadar menjadi tempat pemandian tetapi juga tempat wisata.

Baca juga: Harus Dikunjungi! Tiga Objek Wisata Air di Purbalingga Dipuji Bupati Fahmi: Airnya Jernih dan Alami

Berbagai wahana pun tersedia, semisal mini tubbing dan wahana foto bawah air atau underwater.

Pengujung juga bisa menikmati wahana lain, di antaranya taman domba, kelinci, playground, paket outbound, juga family gathering. 

Di tempat ini juga terdapat 20 warung yang menyuguhkan beragam menu masakan.

Situ Tirta Marta buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Harga tiket masuk (HTM) juga cukup terjangkau, yakni Rp5000 untuk weekday dan Rp7000 untuk weekend.

Sementara, untuk tarif parkir kendaraan roda dua Rp2000, dan kendaraan roda empat Rp4000. (*)