Berita Cilacap

Telkomsel Jembatani Jarak: Rayka Tetap Dekat dengan Sang Ayah yang Tengah Melaut

Kehadiran belasan ribu unit BTS di seluruh Indonesia, terutama di wilayah 3 T, mendekatkan warga Cilacap dengan sang ayah yang melaut.

|
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/HERMAWAN HANDAKA
VIDEO CALL - Rayka Diah (kiri), warga Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, berkomunikasi lewat video call dengan sang ayah yang tengah berlayar di tengah laut, Minggu (31/8/2025). Jaringan internet yang stabil menggunakan Telkomsel membuat komunikasi anak dan ayah ini tetap erat meski terpisah jarak. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Telkomsel secara khusus telah mengoperasikan belasan ribu unit BTS di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Belasan ribu BTS tersebut terdiri dari BTS Reguler dan BTS Merah Putih, termasuk BTS broadband yang siap mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data atau internet.

Unit BTS tersebut juga dibangun di wilayah perbatasan dengan negara Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Timor Leste, dan Papua Nugini. 

Kehadiran Telkomsel yang mengusung misi "Merdeka Sinyal di 3T" ini terbukti membuka peluang baru bagi masyarakat di wilayah terisolasi untuk terhubung dengan dunia luar.

Termasuk, mereka yang ada di tengah laut karena tugas dan pekerjaan.

Baca juga: Telkomsel Gandeng IGI Gelar Seminar Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Bagi Guru

Kehadiran layanan Telkomsel ini juga sangat disyukuri Rayka Diah, warga Kroya, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Pasalnya, layanan tersebut memungkinkan dia selalu terhubung dengan sang ayah, Budi, yang bekerja sebagai pelaut.

Jarak fisik yang yang memisahkan tak membuat hubungan keduanya renggang.

Hampir setiap hari Rayka berkomunikasi dengan Budi lewat video call.

Bagi Rayka, keluarga adalah prioritas utama dalam hidup. 

Meskipun sang ayah bekerja di pelayaran dan hanya bisa pulang setahun dua kali, hubungan antara Rayka dan ayahnya tetap dekat dan hangat.

Rayka mengungkapkan, ayahnya telah bekerja di pelayaran sejak ia masih berusia 5 tahun.

Kini, kemajuan teknologi telah menjadi jembatan yang sangat efektif menjaga hubungan mereka di tengah intensitas pertemuan yang sangat jarang.

"Dulu, ketika ayah harus berlayar, rasanya sangat jauh dan kangen selalu ada karena jarak dan komunikasi yang terbatas."

"Namun, sekarang, dengan teknologi video call dan jaringan Telkomsel yang stabil, bahkan di tengah laut, kami bisa tetap terhubung dan merasa lebih dekat," kata perempuan 30 tahun itu, Minggu (31/8/2025).

Baca juga: Jaringan 5G Telkomsel Bawa Perubahan Usaha Kopi Milik Naufal, Penjualan Meningkat

Ada kalanya, kata Rayka, dia memang tak bisa menghubungi sang ayah. 

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena sang ayah bisa segera menemukan lagi kawasan yang terjangkau sinyal internet.

"Sekarang, kalau kangen dan ingin menghubungi ayah, tinggal angkat telepon saja," ujarnya.

Dilasir dari laman Telkomsel.com, Telkomsel bersama pemerintah melalui Badan Aksesibilitas dan Informasi (Bakti) Kominfo, juga membangun BTS Universal Service Obligation (USO) di desa-desa yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi. 

Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat sekitar. 

Beroperasinya BTS broadband Telkomsel di pelosok dan perbatasan negara menjadi sangat krusial karena sarana telekomunikasi yang berkualitas dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved