Berita Cilacap

4 Tahun di Lapak Darurat, Pedagang Pasar Kroya Geram Proyek Mandek dan Tagih Janji

Pengerjaan Pasar Kroya terhenti dua pekan, paguyuban pedagang meradang dan menuntut kejelasan nasib serta luas kios.

TRIBUN BANYUMAS/ RAYKA DIAH SETIANINGRUM
PROYEK PASAR TERHENTI - Bangunan Pasar Kroya di Jalan Ahmad Yani, Cilacap, tampak mangkrak pada Selasa (12/8/2025). Pengerjaannya terhenti selama dua pekan terakhir sehingga menuai protes dari para pedagang yang sudah hampir empat tahun menempati lapak darurat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Kesabaran ratusan pedagang Pasar Kroya yang sudah hampir empat tahun merana di lapak darurat kini benar-benar diuji.

Pembangunan pasar permanen yang mereka dambakan mendadak terhenti selama dua pekan terakhir, memicu kegeraman dan kekhawatiran.

Paguyuban Pedagang Pasar Kroya pun mendesak pemerintah dan pengembang untuk tidak mempermainkan nasib mereka.

Baca juga: Terbakar 3 Tahun Lalu, Pasar Kroya Cilacap Akhirnya Dibangun Ulang. Bakal Menampung 1.600 Pedagang

"Kami sudah terlalu lama di pasar darurat, pendapatan menurun drastis, banyak yang kolaps," keluh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kroya, Mujiono, kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Sejak pasar luluh lantak akibat kebakaran pada akhir Desember 2021, para pedagang terpaksa berjualan di pasar darurat Desa Karangmangu yang kondisinya jauh dari kata layak.

Mujiono menegaskan, para pedagang menuntut kepastian.

Mereka memberi tenggat waktu agar pembangunan bisa rampung paling lambat 1 Januari 2026.

Selain itu, mereka juga menuntut agar luas kios atau los yang akan mereka tempati nantinya sama seperti sebelum kebakaran.

"Jika terjadi pengurangan, sisa luasan kami minta untuk dikembalikan kepada pemilik sah, bahkan jika perlu ditempatkan di lantai tiga bangunan pasar," tegasnya.

Ironisnya, di tengah kondisi sulit itu, para pedagang mengaku tetap taat membayar retribusi kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap.

"Kami hanya minta keadilan. Kami bertahan, tapi pemerintah juga harus komitmen," tambah Mujiono.

Menanggapi keluhan ini, pihak pengembang dan pemerintah angkat bicara.

Staf Manajemen PT Lince, Soleh, selaku pengembang, mengklarifikasi bahwa proyek tidak berhenti total, melainkan tertunda karena proses administrasi jaminan pelaksanaan.

"Proses jaminan pelaksanaan ini sudah hampir selesai, kemungkinan dalam minggu-minggu ini rampung sehingga pekerjaan bisa kembali berjalan normal," kata Soleh.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, Paiman, optimistis pembangunan pasar dapat tuntas tahun ini.

"Harapan kami, Pasar Kroya bisa selesai dibangun pada 2025 sehingga pedagang bisa segera kembali berjualan di tempat yang lebih layak," ujarnya.

Pasar Kroya baru rencananya akan dibangun megah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan memiliki 1.424 petak beserta fasilitas modern lainnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved