Berita Banyumas

Tanda-tanda Gunung Slamet Bangun: Gempa Melonjak 3x Lipat

Pos Pengamatan catat peningkatan aktivitas signifikan. Gempa frekuensi rendah kini capai 74 kejadian.

TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
AKTIVITAS GUNUNG SLAMET - Pemandangan Gunung Slamet terlihat dari Desa Karangturi, Banyumas, Rabu (6/8/2025), yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan menarik perhatian warga. Tanda-tanda gunung 'bangun' ini terlihat dari cara keluarnya asap kawah yang lebih tebal dan tinggi, serta lonjakan jumlah gempa hingga tiga kali lipat yang terekam oleh pos pengamatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Gunung Slamet, salah satu gunung api paling aktif di Jawa Tengah, kini menunjukkan tanda-tanda 'bangun' dari tidurnya.

Aktivitas vulkaniknya tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Dua tanda utama yang paling mencolok adalah jumlah gempa yang melonjak hampir tiga kali lipat.

Baca juga: BREAKING NEWS - Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Diimbau Jaga Jarak Radius 2 Kilometer

Serta asap kawah yang terlihat keluar semakin tebal dan tinggi.

Meskipun begitu, pihak berwenang menegaskan bahwa statusnya saat ini masih berada pada Waspada Level II.

Data peningkatan aktivitas ini dirilis secara resmi oleh Pos Pengamatan Gunungapi Slamet.

Data tersebut mencakup periode pengamatan dari tanggal 28 Juli hingga 5 Agustus 2025.

Tanda pertama adalah adanya lonjakan yang sangat tajam pada aktivitas gempa frekuensi rendah.

Jenis gempa ini biasanya berkaitan dengan adanya pergerakan fluida magma di bawah permukaan gunung.

Pada tanggal 28 Juli, jumlah kejadian gempanya hanya tercatat sebanyak 25 kali.

Namun pada tanggal 5 Agustus, jumlahnya melonjak drastis menjadi 74 kejadian dalam sehari.

Ini berarti, aktivitas gempa di perut Gunung Slamet telah melonjak hampir tiga kali lipat hanya dalam waktu sepekan.

Jumlah gempa hembusan juga tercatat bertambah dari satu menjadi tiga kejadian.

Tanda kedua dari 'bangunnya' Gunung Slamet adalah perubahan visual pada asap kawah.

Sebelumnya, asap kawah hanya bertekanan lemah dengan ketinggian 100 hingga 200 meter saja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved