Kebumen

Gara-gara Ayam Goreng Ketinggalan, Menu MBG di Kebumen Viral, Kepala Dapur: Miskomunikasi

Sebuah unggahan menu MBG yang tampak seadanya viral. Ternyata, lauk utama berupa ayam goreng tertinggal di dapur karena miskomunikasi fatal.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ AGUS ISWADI
MENU MBG DI KEBUMEN. Para siswa di SD Muhammadiyah Pejagoan, Kabupaten Kebumen, sedang menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (21/10/2025). Sebuah insiden salah menu di sekolah ini sempat viral di media sosial sebelum akhirnya diklarifikasi oleh pihak dapur dan sekolah sebagai bentuk miskomunikasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Jagad maya di Kebumen sempat dibuat heboh oleh sebuah foto menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tak sesuai standar gizi.

Unggahan yang viral itu menampilkan seporsi nasi dengan lauk sayur tempe, kerupuk, dan lalapan seadanya.

Namun, di balik gambar yang memicu pro dan kontra itu, tersimpan sebuah cerita tentang miskomunikasi fatal: lauk utama berupa ayam goreng ternyata ketinggalan di dapur.

Baca juga: Ratusan Koperasi Baru Lahir di Banyumas, Disiapkan Jadi Pemasok MBG, Inilah Action Rachmat Imanda

Insiden ini terjadi pada distribusi makanan hari Kamis (16/10/2025) untuk para siswa di SD Muhammadiyah Pejagoan.

Unggahan tersebut sontak menjadi bola liar, padahal pihak sekolah dan dapur pengelola sudah menyelesaikan masalah tersebut secara internal.

Kehabisan Bahan Baku

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pejagoan, Rifqi Anggie, akhirnya buka suara.

Ia mengakui adanya kesalahan dari pihaknya.

Menurutnya, pada hari itu, dapurnya yang melayani 2.088 siswa di 23 sekolah kehabisan bahan baku untuk menu utama, yakni mie dan telur dadar.

Sebagai gantinya, khusus untuk SD Muhammadiyah Pejagoan, tim dapur menyiapkan menu pengganti berupa nasi dengan lauk ayam goreng.

Namun, di sinilah petaka kecil itu terjadi.

"Terjadi miskomunikasi antara tim produksi dan pemorsian, jadi ada beberapa ompreng yang sudah tertutup dan terdistribusi dan yang sudah tertutup dan terdistribusi itu ayam gorengnya belum terdapat di dalam ompreng. Setelah itu kami langsung datang ke sekolah untuk meminta maaf dan mengklarifikasi terkait kesalahan dari dapur kami," kata Rifqi kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/10/2025).

Pihak SPPG pun langsung bergerak cepat.

Selain meminta maaf, mereka memberikan kompensasi berupa menu ayam goreng, dua kotak susu, dan apel kepada para siswa pada hari Sabtu (18/10/2025).

"Ini akan menjadi evaluasi untuk dapur kami kedepannya," tuturnya.

Kepala Sekolah Menyayangkan

Di sisi lain, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Pejagoan, Haryatin, justru menyayangkan unggahan yang terlanjur viral tersebut.

Menurutnya, pihak sekolah tidak pernah mempermasalahkan hal itu secara berlebihan.

Begitu mengetahui ada ketidaksesuaian menu, ia langsung berkomunikasi dengan pihak SPPG dan masalah tersebut langsung ditindaklanjuti.

"Sebenarnya kita tidak ada masalah dalam artian menu makanan itu semuanya baik ya, anak-anak juga dari orang tua tidak ada yang mempermasalahkan itu dan dari sekolah juga tidak mempermasalahkan itu, hanya ada perbedaan saja," jelas Haryatin.

Ia pun membenarkan bahwa pihak dapur telah datang, meminta maaf, dan memberikan kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab.

"Dari dapur juga minta maaf dan kemarin di hari Sabtu juga mengulangi datang ke SD Muhammadiyah untuk minta maaf dan mengganti yang dirasa tidak sesuai dengan yang ada," pungkasnya.

Kini, insiden ayam goreng yang tertinggal itu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya ketelitian dalam program yang menyangkut hajat hidup anak-anak sekolah.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved