Berita Nasional

Kenapa Mahasiswa Tetap Demo? Padahal DPR Sudah Hapus Tunjangan Rumah dan Presiden Reshuffle Menteri

Bentuk tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban kekerasan lain dalam aksi 28-30 Agustus

Editor: Rustam Aji
Tribunnews/Alfarizy
AKSI DI DPR - Massa mahasiswa tiba di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEPOK - Pimpinan DPR RI telah memutuskan menghapus tunjangan rumah anggota DPR RI dan Presiden Prabowo telah melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti empat menteri, sebagai bentuk evaluasi memenuhi tuntutan massa demo selama ini.

Namun kenapa massa mahasiswa tetap menggelar demo di depan gedung DPR RI, Selasa (9/9/2025) sore ini?

Di antara mahasiswa yang menggelar aksi adalah massa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Mereka berangkat aksi unjuk rasa dengan mengusung jargon #RakyatTagihJanji ke depan gerbang DPR/MPR.

Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan menegaskan, aksi lanjutan ini mengawal “17+8 Tuntutan Rakyat” agar bisa dipenuhi oleh DPR.

“Kita serius, tidak hanya sekadar momen-momen seremonial seperti kemarin masuk ke DPR, masuk ke istana, itu hanya bentuk komunikasinya. Tapi bentuk konkretnya belum, jadi itu yang ingin kita pastikan hari ini,” kata Atan kepada wartawan di UI, Depok, Selasa.

Atan menilai, tanggapan DPR usai menerima belasan poin tuntutan rakyat masih dianggap tidak memuaskan lantaran terlihat menyepelekan keresahan rakyat. 

“Ini yang sebenarnya menjadi pemantik kita, sebenarnya pemerintah itu serius atau enggak dalam mengawal ini (tuntutan rakyat),” ujar Atan.

Baca juga: Menko Polkam Budi Gunawan, Orang Dekat Megawati Kena Reshuffle, Ini Respon PDIP!

Disebutkan, terdapat sekitar 400 mahasiswa dengan 10 bus yang bertolak ke arah Jakarta sejak pukul 13.00 WIB tadi.

Adapun “17+8 Tuntutan Rakyat” merupakan bentuk rangkuman dari kritik masyarakat yang ramai disuarakan di media sosial dan di lapangan.

Selain itu, tuntutan ini lahir dari jutaan suara warga yang muncul melalui kolom komentar dan Instagram Story para penggagas termasuk Abigail Muria, Jerome Polin, Salsa Erwina, dan Cheryl Marella.

Kemudian, 12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan oleh Reformasi Indonesia di Change.org yang sudah menerima lebih dari 40.000 dukungan pun turut dimasukkan.

Terbaru, tuntutan demo para buruh di aksi demo 28 Agustus 2025 juga ditambahkan, bersamaan dengan pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice Universitas Indonesia.

Berikut 17 Tuntutan Mendesak yang ditargetkan harus bisa ditanggapi hingga 5 September 2025:

Untuk Presiden Prabowo

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved