Dituding Pengkhianat oleh Gusti Timoer, KGPH Hangabehi: Saya Tidak Pernah Tahu Isi Wasiat PB XIII

Ringkasan Berita:

• KGPH Hangabehi menyampaikan klarifikasi resmi atas pernyataan GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, yang sebelumnya menuduh adanya pengingkaran kesepakatan keluarga dalam proses penetapan raja pasca wafatnya Sinuhun PB XIII.

• KGPH Hangabehi mengaku tidak pernah tahu isu wasiat Paku Buwono XIII.

• Bahkan KGPH menegaskan tidak pernah diajak rembuk keluarga perihal penerus tahta raja Keraton Surakarta.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - KGPH Hangabehi menyampaikan klarifikasi resmi atas pernyataan GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, yang sebelumnya menuduh adanya pengingkaran kesepakatan keluarga dalam proses penetapan raja pasca wafatnya Sinuhun PB XIII.

Ia mengaku tidak pernah tahu isi wasiat Paku Buwono XIII.

Bahkan, KGPH menegaskan tidak pernah diajak rembug kelurga perihal penerus tahta Raja Keraton Surakarta.

Di sisi lain, Hangabehi mengaku resmi dikukuhkan sebagai Pakubuwono XIV (PB XIV Hangabehi) oleh Keluarga Inti Karaton, yang terdiri dari trah PB II hingga PB XIII, bersama putra-putri sawarga serta abdidalem dari dalam dan luar Karaton.

Pengukuhan tersebut dilakukan melalui rembug keluarga besar, satu-satunya mekanisme sah menurut adat dan paugeran Karaton Surakarta Hadiningrat.

Baca juga: Putra Mahkota Dinobatkan sebagai Raja Keraton Solo Besok, Klaim Laksanakan Titah PB XIII

Berikut 5 poin klarifikasi Hangabehi:

1. Tidak pernah ada rembug keluarga sebelum pengukuhan. Hangabehi menegaskan bahwa sejak tanggal 5 November 2025 hingga malam 12 November 2025, termasuk komunikasi yang disebut melibatkan Gusti Purboyo, belum ada rembug lanjutan keluarga yang membahas, atau menyepakati apapun.

Dengan demikian, menurutnya klaim telah terjadi kesepakatan sebelumnya tidak benar dan tidak memiliki dasar.

2. Tidak pernah mengetahui isi wasiat Sinuhun PB XIII.

 Hingga saat ini, PB XIV Hangabehi menyampaikan bahwa beliau tidak pernah diberi tahu isi wasiat Sinuhun PB XIII, baik secara lisan maupun tertulis.

3. Pertemuan di kamar Nyonya bukan forum penetapan raja

Pertemuan yang dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Surakarta Respati Ardi di kamar Nyonya bukan pembahasan suksesi, melainkan koordinasi teknis prosesi pemakaman Sinuhun PB XIII.

Tidak ada agenda, pembahasan, atau kesepakatan mengenai penetapan PB XIV dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Sebut Dua Putra PB XIII Belum Jadi Raja, Tedjowulan: Seorang Raja Tidak Menobatkan Dirinya Sendiri

4. Siapa keluarga inti yang dimaksud?

KGPH Hangabehi menegaskan bahwa beliau tidak pernah dilibatkan dalam forum apa pun yang disebut sebagai “keluarga inti”.

Beliau bahkan telah menanyakan langsung kepada adik kandungnya, Gusti Putri Purnaningrum, yang sejak awal mendampingi almarhum PB XIII hingga wafat, dan ternyata tidak pernah diajak bicara mengenai transisi PB XIII–PB XIV.

Bahkan, dalam pertemuan dengan Wakil Presiden, Gubernur, dan Wali Kota di kamar Nyonya, Gusti Putri tidak dilibatkan.

“PB XIV Hangabehi mempertanyakan sosok siapa yang dimaksud keluarga inti itu? Saya saja sebagai putra dalem tidak pernah dilibatkan, apalagi diberi tahu,” ujarnya.

5. Pengukuhan dilakukan melalui mekanisme adat yang sah. Pengukuhan PB XIV Hangabehi merupakan hasil rembug sah satu-satunya yang melibatkan trah PB II–PB XIII, putra-putri sawarga PB XII dan PB XIII, serta abdidalem. Keputusan tersebut merupakan mufakat resmi, sesuai adat dan paugeran Karaton Surakarta Hadiningrat. (waw)