Berita Jateng
Tedjowulan Kaget, Hangabehi Mendadak Jadi Raja Paku Bowono XIV
Tedjowulan mengaku kaget meski dirinya berada di Sasana Handrawina, tempat KGPH Hangabehi dinobatkan
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO- Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mengaku kaget dengan acara penobatan KGPH Hangabehi sebagai Paku Buwono XIV.
Tedjowulan mengaku kaget meski dirinya berada di Sasana Handrawina, tempat KGPH Hangabehi dinobatkan sebagai raja Keraton Surakarta.
Tedjowulan menerangkan, acara tambahan tersebut tidak ia ketahui sebelumnya.
Pasalnya, acara inti adalah musyawarah putra-putri Paku Buwono XII dan Paku Buwono XIII.
“Jadi saya hanya menjalankan tugas menurut Surat Keputusan Menteri Kebudayaan terkait kekosongan kepemimpinan di Keraton Surakarta, sehingga saya kumpulkan keluarga besar Keraton Surakarta untuk bermusyawarah,” terangnya.
Namun Tejdowulan mengaku kaget lantaran saat KGPH Hangabehi masuk ke ruangan dan keluar ke acara forum lengkap menggunakan pakaian raja.
Terlebih Tedjowulan terkejut adanya acara tambahan berupa pengukuhan Paku Buwono XIV seusai musyawarah karena memang tidak ada rencana tersebut sebelumnya.
“Acara utamanya adalah musyawarah keluarga, memang beberapa kali diadakan namun hanya sebagian yang datang, maka Kamis siang itu, saya kumpulkan lagi untuk duduk bersama, tapi saya terkejut kok ada acara tambahan penobatan KGPH Hangabehi sebagai Paku Buwono XIV,” ujarnya.
Lantaran Tedjowulan berada di forum tersebut dan dianggap sebagai orangtua, maka dirinya tidak bisa mengelak dan tetap memberi restu, namun bukan restu penobatan sebagai raja.
Baca juga: Tak Hanya di Cibeunying, Longsor dan Banjir Landa Desa-desa di Majenang Cilacap
“Saya agak kaget, di depan orang banyak gitu, pokoknya disungkumi pengestu, disungkumi, dan sebagainya. Kalau saya ini kan orang tua, gitu loh. Jadi sesepuh, ya disungkumi, disungkumi pengestu, ya sudah, saya pengestui gitu saja.
Tapi prinsipnya saya gak ngerti loh, kalau acara itu ada tambahan kayak gitu.
Tidak ada acara lainnya, itulah yang perlu saya sampaikan bahwa tidak pernah ada penambahan sebelumnya tentang acara tadi,” jelasnya.
Tedjowulan menegaskan bahwa Kamis siang pertemuan keluarga besar Keraton Surakarta itu untuk membacakan surat dari Menteri Kebudayaan RI.
“Tahapan pertama tadi adalah saya membacakan surat dari Menteri Kebudayaan. Kedua, dari surat tersebut, nama saya tercantum di situ. Saya di sini sebagai tembusan yang nomor empat, tembusan pertama Menteri Dalam Negeri, tembusan kedua Gubernur Jawa Tengah,
tembusan ketiga Wali Kota Surakarta, yang keempat Maha Menteri, Kanjeng Gusti Pengeran Tedjowulan yaitu saya,” terangnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/02112025-suasana-keraton-solo-setelah-pb-xiii-meninggal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.