Cerita Gen Z Brebes Sulit Cari Kerja, Datangi Job Fest tapi Perusahan Lebih Pilih Pelamar Perempuan

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Berpenampilan rapi, pakai kemeja putih dan celana hitam, Tiyo menenteng sejumlah berkas lamaran pekerjaan saat tiba di Job Fest 2025 Brebes, Rabu (29/10/2025).

Dia berharap, satu di antara lamaran yang bakal dimasukkan bisa diterima perusahaan yang dituju.

Tiyo, pemuda asal Salem, ujung barat perbatasan Brebes, Jawa Tengah, dengan Jawa Barat itu datang bersama beberapa temannya.

Mereka berharap bisa diterima kerja di perusahaan peserta Job Fest 2025 yang digelar Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Brebes.

Job Fest Brebes ini diselenggarakan di Atrium ASS Mall Brebes, 29-30 Oktober 2025.

Tiyo tak sendiri. Bersama ratusan generasi Z lain, dia terlihat mondar mandir dari stan satu ke stan lain untuk memasukkan berkas lamaran.

Baca juga: Perampok Toko Helm di Jatibarang Brebes DItangkap Polisi, Sepekan Sembunyi di Bekasi

Pemuda lulusan SMA 2025 ini tak pantang menyerah mendatangi setiap stan yang ada.

Namun, dia sedikit kecewa lantaran mayoritas perusahaan mencari pelamar perempuan.

"Ngga tau ya, kalau di Brebes itu membutuhkannya karyawan cewek semua."

"kalau cewek (yang melamar) biasaya langsung interview."

"Tapi, kalau cowok, tes dulu, lama prosesnya," ujarnya sambil sibuk menyiapkan berkas lamaran.

Tiyo menyebut, sejak lulus beberapa bulan lalu, dia sudah memasukkan lamaran kerja ke sejumlah perusahaan di Brebes hingga Tegal.

Hasilnya, masih nihil.

"Job Fest ini sangat membantu sekali, apalagi untuk saya yang fresh grad. Mudah-mudahan, ada panggilan dari berkas yang saya taruh."

"Hari ini, saya bawa enam berkas, tadi baru ke SMJ sama pabrik sepatu," ungkapnya.

Pengangguran Tertinggi di Jateng

Terpisah, Kepala Dinperinaker Brebes Warsito Eko Putro mengakui, jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Brebes tertinggi di Jawa Tengah.

"Faktor angka pengangguran kita tinggi karena ada berberapa faktor, terutama gender."

"Banyak pengangguran kita itu adalah laki-laki," kata Warsito Eko Putro.

Baca juga: Warga Tengki Brebes Geger Temukan Pria Terkapar di Jalan, Tangis Istri Ungkap Identitas Korban

Eko mengungkapkan, kebanyakan perusahaan atau pabrik yang ada di Kabupaten Brebes membutuhkan pekerja perempuan karena mayoritas pabrik memproduksi alas kaki dan garmen.

Namun demikian, pihaknya terus mengupayakan dan meminta para HRD tiap perusahaan di wilayahnya bisa merekrut pekerja laki-laki.

"Mereka lebih banyak merekrut perempuan. Kami selalu berusaha agar para HRD itu menerima laki-laki."

"Tapi, kami yakin, mulai hari ini dan ke depan, pekerja laki-laki akan terserap dan yang utama itu kompetensi" katanya. (*)