Berita Rembang

Hasil Lab Sampel Makanan MBG Diduga Pemicu Keracunan di Rembang Dirahasikan, Alasan untuk Polisi

Hasil laboratorium sampel makanan MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan ratusan siswa SMP Negeri 1 Kragan, Kabupaten Rembang, dirahasiakan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
ISTIMEWA
KESAKITAN - Seorang pelajar SMPN 1 Kragan, Rembang, terlihat kesakitan setelah diduga mengalami keracunan makanan MBG, Rabu (24/8/2025). Hasil lab sampel makanan yang diuji dirahasikan dengan alasan untuk kepentingan kepolisian. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, REMBANG – Hasil laboratorium sampel makanan program makan bergizi gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan ratusan siswa SMP Negeri 1 Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dirahasikan.

Juru Bicara Satgas MBG Kabupaten Rembang Fahrudin mengatakan, hasil uji lab sampel makanan MBG itu diserahkan ke Polres Rembang.

"Jadi, hasil dari laboratorium itu, karena untuk kepentingan kepolisian maka hasilnya diserahkan ke Polres Rembang."

"Saat ini sudah diterima Pak Kapolres," kata Fahrudin, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Diduga Keracunan MBG Mi Ayam, 173 Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Dilarikan ke Puskesmas

Ia menjelaskan, hasil laboratorium tidak bisa dibuka ke publik karena termasuk informasi yang bersifat rahasia, terutama jika berkaitan dengan aspek kesehatan seseorang.

"Yang namanya hasil laboratorium terkait kesehatan itu sifatnya rahasia."

"Kalau dibutuhkan kepolisian maka yang menerima kepolisian."

"Orang lain tidak boleh tahu karena itu menyangkut riwayat kesehatan seseorang," jelasnya.

187 Siswa Jadi Korban

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 187 siswa SMPN 1 Kragan Rembang mengalami mual, muntah, lemas pada 24 September 2025.

Mereka diduga menjadi korban keracunan makanan MBG.

Baca juga: Cerita Korban Keracunan MBG SMPN 1 Kragan Rembang: Mi Bau Hingga Trauma Makan MBG

Gejala itu muncul setelah mereka menyantap MBG yang dipasok Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanjungan Kragan.

Makanan MBG yang disantap berupa mi ayam, sayur, tahu rebus, dan irisan buah melon.

Akibat kejadian itu, ratusan siswa harus mendapat perawatan di beberapa puskesmas di dua kecamatan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved