Berita Jateng

Tugas Baru Guru Cicipi Makanan MBG sebelum Diberikan ke Siswa, Dapat Insentif Rp100 Ribu Per Hari

Guru sekolah penerima MBG kini punya tugas baru, mencicipi makanan MBG sebelum diberikan ke siswa. Dapat insentif Rp100 ribu per hari.

|
Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK ISTIMEWA
SIAPKAN MBG - Karyawan menyiapkan makan bergizi gratis saat uji coba di Kabupaten Blora, beberapa waktu lalu. Guru kini punya tanggung jawab baru mencicipi makanan MBG sebelum diberikan ke siswa. Mereka mendapat insentif Rp100 ribu per hari untuk melakukan tanggung jawab baru ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Guru di sekolah penerima program makan bergizi gratis (MBG) mendapat tambahan tugas sebagai penanggung jawab.

Mereka akan bertugas mengecek kelayakan makanan MBG sebelum diberikan ke murid, di antaranya mencicipi makanan tersebut.

Untuk tugas ini, guru penanggung jawab akan mendapat insentif Rp100 ribu per hari.

Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Blora yang juga Ketua Satgas MBG Sri Setyorini, Rabu (1/10/2025).

Sri mengatakan, hal ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Penerima Manfaat.

Surat Edaran ini berlaku secara nasional.

"Guru penanggung jawab MBG akan mendapatkan insentif Rp100 ribu, sudah ada surat dari BGN."

"Per sekolah nanti dua guru (penanggung jawab MBG)," kata Sri Setyorini.

Baca juga: Gelombang Penolakan MBG dari Orang Tua Kaya, Buah Hati Protes Kenapa Gak untuk Anak Kurang Mampu

Dia mengatakan, guru yang ditunjuk sebagai penanggung jawab ini diprioritaskan mereka yang berstatus honorer atau guru bantu.

"Guru yang ditunjuk itu bukan pegawai negeri," imbuhnya.

Sri Setyorini menambahkan, insentif itu bersumber dari BGN.

Pencairan dilakukan setiap 10 hari oleh SPPG yang melayani MBG.

Ditolak PGRI

Wacana guru sebagai pencicip makanan MBG ditolak Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang Prof Nur Khoiri.

Di tengah maraknya kasus keracunan makanan MBG, Nur Khoiri menilai, nyawa guru dipertaruhkan dalam mengemban tugas baru ini.

"Namanya manusia, nyawa kan tidak bisa coba-coba."

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved