Berita Wonosobo

Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembacokan Serda Rahman Setiawan di Rumah Kosong Kepil Wonosobo

Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno, menjelaskan jalannya penangkapan. 

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Rustam Aji
Istimewa/tribunnews
TEMAN WANITA PELAKU - Penangkapan kedua terduga pelaku pembacokan Serda Rahman hingga tewas ditangkap di Wonosobo, Iwan dan kekasihnya Putri bersembunyi di rumah kosong. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Detik-detik penangkapan pelaku pembacokan terhadap Serda Rahman Setiawan diungkap Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno.

Penangkapan terhadap pelaku, Iwan, terjadi di rumah kosong di Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Senin (15/9/2025) siang.

Selain pelaku utama, turut serta diamankan, seorang teman wanita pelaku, Putri.

Menurut Letkol Inf Yoyok Suyitno, sekitar pukul 10.00 WIB, tim menerima informasi dari salah satu jaringan bahwa ada sepasang pria dan wanita tidak dikenal berada di sebuah rumah kosong dekat Pasar Kepil.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim langsung bergerak ke lokasi pada pukul 10.15 WIB untuk melakukan penyelidikan. 

"Hasil pengamatan di lapangan mengonfirmasi keberadaan dua orang yang dicurigai sebagai pelaku," jelasnya.

Lalu, pada pukul 10.30 WIB, tim yang dipimpin Waas Intel dan Dandenintel langsung melakukan penyergapan.

"Kedua pelaku berhasil diamankan beserta barang bukti di lokasi,” ujar Dandim.

Sekitar pukul 11.00 WIB, keduanya langsung dibawa ke Makodim 0707/Wonosobo untuk menjalani proses pemeriksaan awal. 

Kemudian, pada pukul 12.30 WIB, keduanya diserahkan ke Polres Wonosobo untuk proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: Pacar Pelaku Pembacokan Serda Rahman di Wonosobo Ikut Diamankan, Apa Perannya?

Polisi menetapkan Iwan sebagai pelaku utama dugaan penganiayaan menyebabkan meinggalkanya Serda Rahman.

Di sisi lain, motif terduga pelaku lain bernama Putri masih didalami kepolisian.

Putri adalah kekasih Iwan.

Putri pun ditangkap bersama Iwan kala melarikan diri di sebuah rumah kosong.

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, dikutip dari TribunJateng.com.

"Ya, masih kita dalami ya perannya apa, itu nanti teknis sambil jalan," lanjutnya.

Sementara dalam pemberitaan Tribun Jateng, dua foto telah dipublikasi dan memperlihatkan sosok Iwan maupun Putri.

Terlihat sejumlah polisi menggelandang sosok Iwan di sebuah jalan tak beraspal di pemukiman warga.

Tampak seorang polisi memiting kepala Iwan sembari berjalan.

 Sementara pada foto lainnya, sosok Putri juga diapit oleh dua aparat tak berseragam dalam sebuah mobil.

Mereka bertiga duduk di kursi penumpang bagian belakang.

Dari foto, tak terlihat wajah Putri.

Hanya terlihat rambutnya terurai berwarna kemerahan menutupi wajah.

Ia mengenakan pakaian warna biru muda.

Keduanya diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Kafe Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Motif Pelaku Pembacokan Anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo Masih Didalami

Dandim menekankan bahwa keberhasilan penangkapan ini merupakan hasil dari sinergi kuat antara unsur intelijen TNI. 

“Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sampai tuntas dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian,” pungkasnya. 

Sementara itu, insiden tragis itu terjadi pada Minggu (14/9/2025) dini hari. 

Serda Rahman menjadi korban saat mencoba melerai keributan yang terjadi di dalam sebuah kafe. 

Menurut kesaksian Vreda, rekan korban yang juga berada di lokasi kejadian, saat keributan terjadi, operator kafe meminta bantuan Rahman untuk menenangkan suasana.

"Awalnya ada keributan. Operator cafe datang minta bantuan ke Serda Rahman. Dia cuma bilang 'udah-udah, pulang-pulang', maksudnya melerai," jelas Vreda.

Namun situasi memburuk ketika salah satu pelaku yang sebelumnya meninggalkan lokasi, kembali datang dengan membawa senjata tajam.

"Pelaku bilang mau pulang, tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban.  Goloknya dari mana saya kurang tahu," lanjutnya.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka bacok serius. 

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. 

Korban dimakamkan siang harinya dengan upacara militer di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek.(Ima)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved