Berita Blora
Gelar Rakorwil, LAZISMU Jateng Targetkan Rp 289 Miliar Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sadaqah di 2025
Sebanyak 150 peserta dari 35 Lazismu Daerah dan 17 Kantor Layanan hadir, termasuk Badan Pengurus Pusat Lazismu
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Sabtu (13/9/2025), Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) 2025 di di Pendopo Kabupaten Blora, selama dua hari, 13–14 September 2025.
Rakorwil mengusung tema “Kolaborasi Penguatan Inovasi untuk Pencapaian Dampak Sosial dan SDGs”.
Sebanyak 150 peserta dari 35 Lazismu Daerah dan 17 Kantor Layanan hadir, termasuk Badan Pengurus Pusat Lazismu, jajaran eksekutif, serta kepala kantor layanan.
Menurut Ketua Badan Pengurus LAZISMU Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, Rakorwil ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi program, memperkuat sinergi, serta merumuskan strategi inovatif dalam pengelolaan zakat di Jawa Tengah.
"2025 ini, LAZISMU menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah di angka Rp 289 miliar," jelasnya.
Hingga bulan Agustus 2025 ini, kata Dwi, telah tercapai di angka Rp 267 miliar.
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan dari hasil pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sadaqah tersebut, digunakan untuk beberapa pemanfaatan.
"Kami memanfaatkan terbagi menjadi dua bagian, yang pertama berdasarkan asnaf (penerima zakat) terbagi menjadi delapan asnaf pada fokus utama fakir dan miskin dan juga terbagi menjadi pilar."
Baca juga: Rizky Setyaningsih, Anak Buruh Harian Lulus Cumlaude sebagai Wisudawan Terbaik FH Unsoed
"Ada enam pilar yaitu pilar pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, sosial dakwah, kesehatan dan lingkungan," jelasnya.
Dwi berharap LAZISMU di Jawa Tengah bisa ikut berkontribusi nyata, sekaligus membantu pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapi di sebuah wilayah, salah satunya dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
"Harapan kami, Muhammadiyah dan kami selaku perwakilan dari Muhammadiyah yaitu LAZISMU dapat bersama-sama mensupport untuk mengurangi atau mengentaskan kemiskinan dan fakir yang ada di Kabupaten Blora dan se-Jawa Tengah," paparnya.
Sementara itu, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menekankan agar LAZISMU terus berinovasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
"Kalau kita fokus pada asnaf, delapan asnaf itu memang kurang mempunyai dampak secara holistik ya. Maka hari ini kita diskusikan bagaimana agar memberikan dampak yang holistik, terutama dalam mengatasi persoalan kemanusiaan secara umum," jelasnya.
Menurutnya kolaborasi sangat penting, untuk bergotong-royong dalam hal menyelesaikan masalah-masalah yang ada di suatu daerah, seperti kemiskinan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan lainnya.
"Di Kabupaten Blora ada BAZNAS, di Muhammadiyah ada LAZISMU, ini punya peran yang sama sebetulnya."
"Kalau di LAZISMU itu setelah kita kumpulkan berapa persen masih dikembalikan ke daerah, kemarin mencapai 98 persen yang dikembalikan ke daerah. Jadi kita hanya badan pengumpulnya saja," jelasnya.
Baca juga: Terjebak di Kamar Mandi, Seorang Lansia Jadi Korban Tewas Kebakaran di Candisari Semarang
Pihaknya berharap, ke depan adanya LAZISMU juga harus bisa menyentuh ke arah pemberdayaan masyarakat.
"Harus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Jadi tidak hanya menyantuni fakir miskin saja, tapi pemberdayaan, kemudian pendidikan juga bisa dijangkau."
"Karena salah satu upaya pengentasan kemiskinan ya dengan pemberdayaan potensi ekonomi yang ada," paparnya.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambut baik kegiatan Rakorwil LAZISMU Jawa Tengah di Blora.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora, saya tentunya mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk Muhammadiyah, lewat LAZISMU yang sudah bersinergi. Dan terimakasih Blora dipilih sebagai lokasi Rakorwil," jelasnya.
Bupati Arief, berharap peran LAZISMU bisa membantu Pemkab Blora untuk mengentaskan kemiskinan.
"Jadi, selain kita membahas program sinergi antara pemerintah dengan LAZISMU, dengan Muhammadiyah dari soal pengentasan kemiskinan, soal pemberdayaan, pelatihan, yang mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan."
"Untuk yang mustahik (penerima zakat) ya tentunya yang tidak mampu, yang nganggur bisa dilatih, sehingga targetnya yang mustahik ini nanti bisa menjadi muzzaki (wajib zakat)," paparnya.(Iqs)
Jembatan Sindang-Banjaran Purbalingga Termakan Usia, Bupati Fahmi Janji Segera Perbaiki |
![]() |
---|
Kasihan, Puluhan Pedagang Tutup Warungnya akibat Sritex Bangkrut |
![]() |
---|
Terjebak di Kamar Mandi, Seorang Lansia Jadi Korban Tewas Kebakaran di Candisari Semarang |
![]() |
---|
Astra Motor Yogyakarta Bersama Ditlantas Polda DIY Gelar Seminar Safety Riding Bagi Generasi Muda |
![]() |
---|
Rizky Setyaningsih, Anak Buruh Harian Lulus Cumlaude sebagai Wisudawan Terbaik FH Unsoed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.