Taman Kota Banyumas
Taman Andhang Pangrenan Bakal Diubah sebagai Rest Area Wisata Kota, Sasaran Biro Perjalanan
Pemkab Banyumas berencana mengubah konsep Taman Andhang Pangrenan Purwokerto dari taman kota menjadi rest area wisata kota.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas menyusun masterplan baru terkait Taman Andhang Pangrenan Purwokerto.
Taman kota ini akan dikembangkan sebagai rest area wisata kota.
Ini berarti, taman yang berada 3 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas itu tak lagi difokuskan sebagai destinasi utama wisata tetapi titik persinggahan yang strategis.
Konsep ini akan membuat Taman Andhang Pangrenan sebagai tempat transit biro perjalanan wisata.
Berikut laporang Meaningful Tribunbanyumas.com, terkait Taman Andhang: Pangrenan
Kepala UPT Purwomas Dewi Kamawati Pertiwi, Senin (15/9/2025), mengakui, taman tersebut nyaris mati lantaran merosotnya tingkat kunjungan.
Baca juga: Pernah Jadi Primadona, Taman Andhang Pangrenan Purwokerto Sepi Ditinggal Pengunjung. Pedagang Sambat
Sebagai pengelola Taman Andhang Pangrenan, UPT Purwomas, Dewi mengatakan, terkait rencana Taman Andhang Pangrenan sebagai taman transit, pihaknya akan menambah fasilitas pendukung.
Di antaranya, toilet umum, restoran di sisi timur taman, serta area parkir representatif yang dikelola oleh Dinas Perhubungan.
Renovasi ini diperkirakan memakan anggaran Rp800 juta.
"DED parkir sudah ada. Nantinya parkir akan masuk ke area dalam."
"Ada rencana toko oleh-oleh dan biro wisata juga," kata Dewi.
Namun semua itu baru akan mulai direalisasikan pada 2026, termasuk pengadaan sarana dan prasarana tambahan menunjang aktivitas publik.
Baca juga: Harga Tiket Taman Andhang Pangrenan Purwokerto Kini Rp2.000, Upaya Dongkrak Kunjungan Wisatawan
Pada tahun yang sama, UPT Purwomas berencana menggelar 10 paket atraksi atau event.
Namun, tidak semuanya digelar di Taman Andhang Pangrenan melainkan tersebar di seluruh objek wisata di bawah pengelolaan UPT Purwomas, semisal Museum Panglima Soedirman, Gedung Kesenian Suteja, hingga Bumper Kendalisada.
Pengunjung Sepi

Sebelumnya, sepinya Taman Andhang Pangrenan dikeluhkan pedagang dan tukang parkir.
Selain harga tiket yang naik dari Rp2.000 menjadi Rp5.000, minimnya event atau pagelaran yang menyedot pengunjung diduga menjadi pemicu.
Belum lagi, fasilitas yang mulai rusak atau tak lengkap.
"Sepi, Mas. Saya sehari paling hanya dapat Rp10 ribu saja."
"Paling yang datang cuma satu atau dua saja pengunjung, sepi lah pokoknya," keluh Tono (60), tukang parkir di tempat wisata tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.