Longsor Majenang

Pemprov Jateng Datangkan Tambahan Alat Berat Percepat Evakuasi Korban Longsor Cilacap

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama instansi terkait lain, setiap hari melakukan pencarian.

ist/dok pemprov jateng
ALAT BERAT - Pemprov Jateng menambah sejumlah armada alat berat pascalongsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Tim gabungan terus melakukan pencarian korban di lokasi pemukiman warga yang tertimpa timbunan longsor. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Pascalongsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, tim gabungan terus melakukan pencarian korban di lokasi pemukiman warga yang tertimpa timbunan longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama instansi terkait lain, setiap hari melakukan pencarian dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Mereka berjibaku mencari para korban. 

Baca juga: Pencarian 10 Korban Longsor Cibeunying Cilacap Hari Ini Fokus di 4 Titik

Tim gabungan perlu ekstra hati-hati saat melakukan evakuasi.

Pasalnya, di area yang menjadi titik pencarian, situasi dan kondisinya masih relatif membahayakan.

Apalagi, pada Sabtu, 15 November 2025, cuacanya mendung.

Bahkan, sempat terjadi hujan. 

Baca juga: Video Gubernur Jateng Perintahkan Bupati Cilacap Siapkan Lahan Relokasi 3,5 Ha untuk Korban Longsor

"Kondisi di lapangan terutama daerah yang terdampak, itu kan tanah longsoran."

"Tentunya memang harus hati-hati dalam penanganan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan,  Sabtu (15/11/2025) sore. 

Menurutnya, ada hal yang harus diwaspadai, antara lain cuaca.

Jika terjadi cuaca berubah, atau hujan, maka pencarian berpotensi membahayakan.

Seperti saat pencarian hari kedua, di tengah aktivitas, hujan turun dengan derasnya, sehingga pencarian dihentikan sementara.

"Perubahan cuaca tentu akan ada bahaya."

"Maka biasanya itu dihentikan dulu."

"Tanahnya juga jadi lembek."

"Situasinya di lapangan begitu," ungkap Bergas. 

Penambahan Alat Berat

Dijelaskan, sejumlah alat berat sudah dikerahkan di lokasi pencarian.

Awalnya sudah ada dua unit alat berat, kemudian datang lagi dua.

Pada Sabtu didatangkan lagi tiga unit alat berat.

Tidak menutup kemungkinan akan ditambah lagi guna mempercepat pencarian korban, dengan menyesuaikan kebutuhan di lokasi.

Tim gabungan fokus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.

Saat ini, kata Bergas, klaster penanganan bencana yang sifatnya darurat sudah tersedia, dan mekanismenya juga sudah berjalan.

Area menuju lokasi longsor  sudah diamankan untuk umum, mengingat situasinya belum sepenuhnya aman.

Selain itu, agar tim gabungan bisa lebih fokus pada evakuasi.

"Korban terdampak juga sudah terperhatikan, atau kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi."

"Kebutuhan logistik pangan juga sudah disediakan."

"Baik yang sifatnya bantuan sembako maupun yang sifatnya instan atau melalui dapur umum," imbuhnya.

Perkembangan berikutnya setelah pascapencarian ini, ujar Bergas, sudah direncanakan pengusulan hunian sementara (huntara) untuk warga. 

"Terkait huntara, nanti digarap BNPB, tentunya Pemda menyediakan lahannya."

"Artinya, kebutuhan dasar korban itu diperhatikan," tutur Bergas.

Adapun saat ini, sebanyak 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak, rata-rata mereka tinggal di rumah saudaranya yang tempat tinggalnya tidak berjauhan.

"Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukan, itu kan permukiman."

"Mereka saling bersaudara. Rata-rata warga mengungsi di kerabatnya," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, Pemprov Jateng saat ini terus melakukan penanganan, dengan prioritas utamanya pencarian korban hilang dan evakuasi warga yang selamat sejak hari pertama longsor terjadi. (*)

Baca juga: Ahmad Luthfi Minta Percepatan Relokasi dan Recovery Warga Korban Tanah Longsor Cilacap

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved