Kebumen Berdaya
DPC PKB Kebumen Gelar Doa Bersama Atas Gelar Pahlawan Nasional Gus Dur dan Mbah Kholil
kedua tokoh tersebut memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa dan perkembangan ajaran Islam
Penulis: Agus Iswadi | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kebumen menggelar doa bersama dan tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Syaikhona Kholil Bangkalan.
Gelar pahlawan nasional diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada 10 tokoh termasuk Gus Dur dan Syaikhona Kholil di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (10/11/2025).
Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kebumen Hakim Musyaffa atau akrab disapa Gus Hakim menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas penganugerahan tersebut.
Menurutnya, kedua tokoh tersebut memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa dan perkembangan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini DPC PKB Kebumen menggelar tasyakuran atas ditetapkannya dua tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Bapak KH Kholil Bangkalan dan mantan presiden kita KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur," katanya sesuai tasyakuran di Kantor DPC PKB Kebumen, Selasa (11/11/2025).
Gus Hakim menilai bahwa sosok Gus Dur merupakan figur yang luar biasa dalam memperjuangkan nilai-nilai pluralisme, demokrasi, dan kebebasan berpendapat di Indonesia.
"Ketika Gus Dur menjadi presiden, luar biasa sekali kebebasan yang diberikan. Kalau dulu zaman Orde Baru kebebasan sangat ditekan, di masa Gus Dur justru wartawan bebas, masyarakat bebas berbicara. Itu contoh nyata demokrasi," terangnya.
Dia mengungkapkan, penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil sebagai pahlawan nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga NU.
Terlebih, Gus Dur merupakan bagian dari keluarga besar tokoh-tokoh besar bangsa yang juga telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional mulai dari ayahnya KH Wahid Hasyim hingga kakeknya KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri NU.
Baca juga: Menambah Catatan Buruk, PSIS Babak Belur di Tangan Persiku Kudus
"Sebagai warga Nahdliyin, kita sangat bangga. Keteladanan mereka harus kita jadikan uswatun hasanah, contoh dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa," ungkap Gus Hakim.
Kemudian, lanjutnya, Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan sosok ulama besar yang dikenal sebagai gurunya para kiai. Dia menjelaskan, murid-murid beliau banyak yang kemudian menjadi tokoh besar Islam di Indonesia, termasuk para pendiri NU.
"Syaikhona Kholil itu terkenal sebagai guru dari para ulama besar di Indonesia.
Murid-muridnya menjadi tokoh-tokoh penting, sehingga beliau disebut gurunya para kiai. Penghargaan ini sangat layak, bahkan lebih dari sekadar gelar pahlawan," tuturnya.
Melalui kegiatan tasyakuran ini, pihaknya berharap semangat perjuangan dan keteladanan Gus Dur serta Syaikhona Kholil dapat terus menginspirasi kader PKB dan masyarakat luas untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan kemanusiaan.
"Kita harus meneladani perjuangan beliau-beliau dalam mempersatukan bangsa, menjaga nilai toleransi, dan memperkuat nasionalisme," pungkasnya. (Ais).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.