Berita Purbalingga
Pabrik Rambut Palsu Tutup, Karyawati di Purbalingga Ungkap Kesedihan Saat Diputus Kontrak
Salah satu karyawan bagian mesin jahit 3, Larina Yuni Mustika atau akrab disapa Lala, menyatakan awalnya ia dan karyawan lainnya mengaku sedih
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — PT. Nina Venus Indonusa cabang Purbalingga telah resmi menghentikan operasionalnya pada Rabu (30/9/2025).
Diketahui penghentian tersebut terjadi karena menurunnya jumlah order, sehingga order hanya difokuskan di perusahaan pusat yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.
Salah satu karyawan bagian mesin jahit 3, Larina Yuni Mustika atau akrab disapa Lala, mengaku awalnya ia dan karyawan lainnya sedih ketika mendengar kabar tersebut.
Terutama saat karyawan dipanggil satu persatu untuk diputus kontrak.
Menurutnya perusahaan tersebut telah memberikan banyak kenangan sekaligus penghidupan.
Khususnya bagi dirinya yang telah bekerja selama tujuh tahun.
"Jujur sedih, padahal PT ini adalah PT paling nyaman. Atasannya baik, nggak suka marah-marah. Kalau ada kesalahan di rembug baik-baik," ungkapnya, kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/10/2025) siang.
Selain menjadi tempat kerja yang nyaman, Lala mengungkap pada saat perusahaan tersebut sedang jaya-jayanya, karyawan pernah mendapatkan gaji hingga Rp7 juta.
"Dulu waktu jaya-jayanya, karyawan bagian jait post band pernah gajian sampai Rp7 juta. Saya saja senang banget dengarnya," katanya.
Sayangnya seiring waktu berjalan, perusahaan menghadapi banyak tantangan.
Ia mengungkap, keterpurukan perusahaan telah berlangsung sejak satu tahun yang lalu dan puncaknya adalah saat pengentian operasi pada Rabu (30/9/2025).
Meskpun demikian, ia dan rekan-rekannya menyatakan sudah menerima keputusan tersebut.
Bahkan, ia menuturkan terdapat kebijakan dari atasan bahwa karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja dapat langsung mendaftar kembali ke PT. Boyang ataupun PT. Victory dan sudah pasti langsung diterima.
"Kalau saya pribadi sudah tidak melanjutkan kerja, mau dirumah saja nemenin cucu. Tapi kalau teman-teman yang lain kan masih pada muda-muda, kebanyakan sudah mulai mendaftar lagi ke PT Boyang atau Victory," ujarnya.
Sementara itu, terkait gaji dan kompensasi ia menyatakan sudah menerima langsung setelah perusahaan tersebut resmi ditutup.
Baca juga: Dualisme Kepemimpinan PPK Berakhir, Mardiono dan Agus Suparmanto Berdamai
Pernah Jaya
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga, Yesu Dewayana, membenarkan kabar penutupan perusahaan rambut palsu (wig) tersebut.
Ia mengatakan, proses penutupan berjalan lancar dan tidak menimbulkan gejolak.
“Teman-teman di sana sudah ada Perjanjian Bersama (PB) untuk penyelesaian pesangon dan kompensasi. Alhamdulillah, proses ini berjalan tanpa gejolak,” ujar Yesu saat ditemui di kantornya, Jumat (3/10/2025).
Dari total 141 karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sebagian besar telah dialihkan ke dua perusahaan lain yang masih bergerak di bidang yang sama, yakni PT Boyang dan PT Victory.
Menurut Yesu, tutupnya PT Nina Venus di Purbalingga dipicu oleh menurunnya pesanan dan ketatnya persaingan industri rambut palsu.
“Dulu waktu jaya-jayanya sekitar 10 tahun lalu, jumlah karyawannya bisa sampai 500 orang. Tapi setelah pandemi, permintaan menurun tajam,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski perusahaan sudah tidak lagi beroperasi, proses PHK berjalan kondusif dan hak-hak pekerja tetap terpenuhi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.