Berita Banyumas

DPRD Banyumas Sidak Dapur SPPG Karanglewas Usai Banyak Siswa Keracunan MBG

Dalam kunjungannya, Imanda mengontrol secara langsung praktik proses masak di dapur MBG tersebut. 

Istimewa
SIDAK DAPUR MBG – Anggota DPRD Banyumas Komisi 4, Rachmat Imanda (kemeja putih) saat melakukan sidak ke dapur penyedia makanan program MBG SPPG Karanglewas Kidul, Jumat (26/9/2025). 


Hal ini, kata dia, berisiko menurunkan kualitas makanan karena terpapar udara atau dipindahkan ke wadah lain yang tidak steril.


"Sejak awal, makanan MBG seharusnya dimakan di sekolah. 


Tapi mulai minggu ketiga, ada sekolah yang membolehkan siswa membawa pulang makanan. 


Mungkin anak-anak ingin menunjukkan makanan ke orang tua, tapi itu justru membuat makanan bisa rusak karena dibiarkan terlalu lama," kata Sri.


Ia menambahkan, setelah pertemuan dengan para kepala sekolah pada Selasa (24/9/2025), pihaknya menekankan larangan membawa pulang makanan. 


Hasilnya, tidak ada lagi laporan siswa mengalami gangguan kesehatan.


"Rabu, Kamis, dan Jumat tidak ada laporan anak sakit. 


Ini memperkuat dugaan bahwa variabel ‘dibawa pulang’ menjadi penyebab utama," tegasnya.


Dapur SPPG Karanglewas Kidul saat ini melayani sekitar 2.900 penerima manfaat dari 25 sekolah di wilayah Pangebatan, Kediri, dan Karanglewas. 


Program MBG ini ditujukan untuk mempercepat layanan gizi di daerah kategori 3T.


Rachmad Imanda mengatakan pihaknya mendukung program MBG, namun pengawasan harus ditingkatkan agar tidak terjadi kasus serupa.


"Program MBG sangat baik untuk membantu kebutuhan gizi anak-anak. 


Tapi kalau sampai ada kejadian seperti ini, pengawasan harus lebih ketat. 


Kami menunggu hasil laboratorium sampel makanan untuk memastikan penyebab keracunan,” tandasnya.

Baca juga: Pembelaan Owner SPPG di Banyumas Soal Kasus Siswa Keracunan MBG


Sebelumnya Kepala SD Negeri Pangebatan Riyadi menjelaskan, menu MBG yang dikonsumsi pada hari Senin yaitu nasi, telur, bihun, kuah soto, dan buah anggur tiga biji.


"Senin itu telur puyuh sama bihun direbus, tidak ada bumbu, ada kuah soto, buahnya itu anggur tiga biji," kata Riyadi. 


Kemudian pada Selasa menunya nasi, ayam goreng dan buah naga.


"Untuk kelas 1, 2, dan 3 tidak pakai sambal, kelas 4, 5, 6 ada sambalnya. 


Kelas 1 sampai 3 biasanya datang sebelum pukul 09.00 WIB, kelas 4 sampai 6 biasanya pukul 11.00 WIB," tambahnya. (jti) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved