Berita Banyumas

Kisah Eprisa Wisudawati UMP, dari Kursi Roda Pamer 20 Karya Lukisan yang Menggetarkan

Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Eprisa juga dikenal lewat karya-karya lukisnya. 

Permata Putra Sejati
WISUDAWAN DISABILITAS - Eprisa Nova Rahmawati (22) mahasiswa disabilitas asal Desa Penusupan, Kecamatan Penjawaran, Kabupaten Banjarnegara saat menyerahkan lukisannya ke rektor UMP Prof. Jebul Suroso dalam Wisuda ke-77 UMP, Sabtu (20/9/2025). 


Eprisa meraih IPK Cumlaude 3.77. 


Di kampus, ia merasa sangat terbantu karena berbagai fasilitas ramah disabilitas disediakan.


"Ada lift, tangga landai, bahkan apabila hujan dan ada kendala, saya diperbolehkan kuliah online. 


Di mess UMP juga ada fasilitas ramah disabilitas," tutur sulung dari dua bersaudara ini.


Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Eprisa juga dikenal lewat karya-karya lukisnya. 


Sejak kecil, ia memang menyukai seni lukis. 


Saat wisuda, ia bahkan memamerkan 20 karya lukisannya.


"Saya menuangkan perasaan lewat warna. 


Melukis adalah cara saya mencurahkan isi hati yang tak tersampaikan," katanya.


Tak hanya menyentuh dengan kuas dan warna, Eprisa juga ingin mengubah dunia lewat teknologi. 


Dalam tugas akhirnya, ia meneliti aplikasi deteksi penyakit daun tomat berbasis kamera. 


Petani cukup memindai tanaman mereka, dan aplikasi akan secara otomatis mendeteksi penyakitnya.


"Tujuannya untuk memudahkan petani melakukan deteksi dini.


Ini bagian dari kepedulian saya terhadap petani seperti bapak saya," katanya.


Kini, setelah menyelesaikan studinya, Eprisa mulai menekuni dunia UI/UX Design secara freelance. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved