TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Penanganan kasus kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora belum menemui titik terang.
DPRD Blora mendesak agar kasus itu diusut tuntas.
Apalagi tragedi kebakaran sumur minyak itu memakan korban, yakni menewaskan 4 orang, dan 1 balita masih kritis dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Ketua Komisi A DPRD Blora, Supardi, mendesak pengusutan tuntas atas kejadian yang menelan korban jiwa itu.
"Jadi memang itu kan aktivitas ilegal, mestinya dengan adanya korban jiwa seperti itu, saya kira harus ada yang bertanggung jawab, karena ada korban meninggal," jelasnya, Selasa (26/8/2025).
Jadi Kendala Kemudian Hari
Jika kasus tersebut tidak ditangani dengan tuntas, maka akan jadi kendala di kemudian hari.
"Jadi untuk pembelajaran ya saya pikir harus disidik yang komprehensif. Harus ada yang bertanggung jawab, harus tuntas."
"Kalau enggak tuntas itu nanti juga kendala untuk berikutnya. Karena ada korban jiwa juga," jelasnya.
Apalagi, kata Supardi, saat ini Pemerintah Kabupaten Blora tengah bersemangat menyambut Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.
"Karena muara semangat kita dengan menyongsong Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025, semangatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan PAD Kabupaten Blora. Nah, itu tujuannya bagus ya, cuma kemarin ada keteledoran."
"Karena mungkin di desa itu sudah banyak kegiatan seperti itu, mungkin berlomba-lomba mengebor sumur baru itu untuk diusulkan izinnya di Permen. Malah kebetulan ada musibah, nggak terduga juga kejadian itu, saya pikir juga kesembronoan," terangnya.
Baca juga: Laga Timnas Indonesia Vs Kuwait Batal, Erick Thohir Bilang Begini
Ada Keteledoran
Supardi menilai, ada beberapa keteledoran atas aktivitas pengeboran sumur minyak di Dukuh Gendono itu.