TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Ajang sport tourism Slamet Trail Run siap digelar pada 19 Oktober 2025 mendatang.
Untuk mematangkan persiapan, rapat koordinasi digelar di obyek wisata D'Las Serang, Purbalingga, Jumat (22/8/2025).
Alex Fajar dari Unicones selaku Race Organizer mengatakan, rute lomba akan melintasi jalur pendakian Gunung Slamet.
Baca juga: Tren Upacara 17 Agustus di Puncak Slamet Menurun? Jumlah Pendaki Jauh di Bawah Angka Sebelum Pandemi
"Gunung Slamet adalah destinasi pendakian favorit, sekaligus gunung tertinggi di Jawa Tengah. Sangat layak menjadi ikon sport tourism," katanya.
Promosikan Wisata Lokal
Alex menyebut, event ini juga menjadi sarana promosi potensi wisata di sekitar Gunung Slamet.
Tujuannya untuk mendukung pariwisata yang berdampak positif bagi ekonomi masyarakat.
Selain lomba, panitia juga menyiapkan UMKM Expo, pertunjukan kesenian, musik, hingga runner camp.
"Kami ingin peserta tidak hanya berlari, tetapi juga merasakan suasana lokal," ujarnya.
Diserbu Ratusan Pendaftar
Antusiasme peserta diklaim sangat tinggi sejak pendaftaran early bird dibuka pada 19 Agustus 2025.
"Hanya dalam sehari, sebanyak 400 orang langsung mendaftar," ucap Alex.
Pihaknya menargetkan 1.200 peserta dengan total perkiraan 4.000 orang yang akan hadir.
"Kami juga berharap okupansi kamar penginapan di sekitar D'Las ataupun Purbalingga bisa mencapai 400 kamar," katanya.
Standar Internasional
Slamet Trail Run 2025 telah mengantongi standar dari International Trail Running Association (ITRA).
Ajang ini juga terdaftar dalam UTMB Index. Artinya, peserta dapat mengumpulkan poin resmi untuk mengikuti event lari bergengsi UTMB di Prancis.
Pelari internasional pun dapat langsung mendaftar melalui website resmi ITRA dan UTMB.
Tiga Kategori Lomba
Terdapat tiga pilihan kelas yang disediakan, yaitu 25K, 14K, dan 5K.
Setiap kategori memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
"Untuk peserta kategori 25K, wajib memiliki pengalaman minimal lari trail 21 km," jelas Alex.
Ia menegaskan faktor keselamatan dan kesehatan peserta sangat diutamakan, mengingat trek Gunung Slamet yang terjal.