Armada tersebut merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Patra Niaga.
Bantuan ini diakui sangat vital bagi kelancaran operasional TPST.
Berkat operasional yang lancar, upah 33 pekerja pun akan dinaikkan.
"Pekerja perempuan yang sebelumnya digaji Rp1,1 juta insyaallah naik jadi Rp1,3 juta," kata Aris.
Menuju Ekonomi Sirkular
TPST Sumpiuh kini tak hanya memilah sampah. Mereka merintis berbagai unit usaha untuk mewujudkan mimpi zero waste melalui ekonomi sirkular.
Usaha itu mulai dari budidaya maggot larva lalat tentara hitam, kolam lele, hingga rencana beternak ayam.
"Kami ingin punya sumber penghasilan lain. Maggot bisa jadi pakan ternak," tambah Aris.
Area Manager CSR Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, berharap TPST Sumpiuh bisa menjadi role model pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang mandiri. (jti)