Kebakaran di Blora

Detik-detik Kebakaran Sumur Minyak di Gandu Blora: Suyarmi Dengar Ledakan, Kini Bermalam di Kebun

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERKOBAR - Api berkobar membakar sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Api yang berkobar sejak Minggu (17/8/2025 siang itu telah menewaskan tiga orang dan membuat puluhan orang terpaksa mengungsi.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Suara ledakan keras dari dekat rumah di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB, membuat Suyarmi (42) bergegas keluar.

Saat itulah dia melihat asap pekat membumbung tinggi disertai kobaran api, hanya berjarak 100 meter dari rumahnya.

Suyarmi yang panik kembali masuk rumah dan mengambil barang-barang berharga. 

Bersama keluarga, mereka segera lari ke kebun untuk mengungsi.

"Saya takut, Mas, kemarin itu ada ledakan itu saya takut, langsung saya ngungsi menyelamatkan diri, di sebelah makam sana, di area perkebunan. Ini rencananya mau mendirikan tenda." 

"Yang ngungsi ada beberapa warga juga. Ada empat keluarga yang mengungsi di kebun," terangnya, Senin (18/8/2025).

Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Kebakaran Sumur Minyak di Gandu Blora, Ternak dan Puluhan Warga Diungsikan

Dia baru mengetahui, kobaran api tersebut berasal dari sumur minyak bumi.

Suyarmi dan keluarga pun tak berani pulang.

Minggu malam, mereka tidur di kebun beralaskan tikar tanpa atap.

"Yang saya bawa alas untuk tidur, pakaian, dan berkas-berkas penting," terangnya.

Suyarmi mengatakan, untuk sarapan, dirinya bersama warga lain harus membeli makanan.

"Saya tadi beli makan, saya tidak pulang ke rumah, karena takut," terangnya.

Padat Penduduk

KORBAN SUMUR MINYAK - Suyarmi (42), warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menceritakan detik-detik sebelum kebakaran sumur minyak di dekat rumahnya, Senin (18/8/2025). Suyarmi kini mengungsi ke ladang yang dinilai lebih aman. (TRIBUNBANYUMAS/IQBAL SHUKRI)

Pantauan di lokasi, Senin siang, kobaran api disertai asap hitam tampak membumbung tinggi.

Rumah-rumah di sekitar lokasi kebakaran minyak tampak ditinggalkan pemiliknya.

Di depan rumah-rumah warga terlihat bungkusan pakaian, almari, kasur, dan barang-barang rumah tangga lain yang siap diangkut.

Kobaran api dari sumur minyak itu muncul di area permukiman padat penduduk. 

Bahkan, rumah terdekat hanya berjarak sekitar 10-20 meter dari titik api.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran terlihat berjaga di area lokasi agar api tidak merambat ke rumah warga dan sumur minyak yang lain.

Di permukiman tersebut, terlihat beberapa sumur minyak yang tersisa.

Baca juga: Bupati Blora Sebut Sumur Minyak Terbakar Pengeboran Ilegal, Warga Diminta Berhenti Mengebor Dulu

Sumur-sumur minyak peninggalan zaman Belanda itu sudah lama tak beroperasi.

Kini, warga di sekitar sumur-sumur minyak itu ikut mengungsi.

Ada sekitar 50 kepala keluarga (KK) yang memilih meninggalkan rumah.

Mereka mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman atau ke kebun dan mendirikan tenda.

3 Korban Tewas

Kepala Pelaksana BPBD Blora Mulyowati mengatakan, kebakaran sumur minyak itu menewaskan tiga orang.

"Total ada tiga orang yang tewas. Tanek (60) meninggal di lokasi kejadian, Sureni (52) dan Wasini yang sempat dirawat di rumah sakit tapi tidak tertolong karena luka bakar yang dialami mencapai 90 persen," jelas Mulyowati.

Menurutnya, korban tak hanya orang dewasa tetapi ada juga anak-anak.

Mereka dirawat di rumah sakit.

"Ada dua orang yang dirujuk, ibu dan balitanya, dirujuk ke Yogyakarta," jelasnya. (*)

Berita Terkini