TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Kabupaten Cilacap berhasil mencatatkan prestasi investasi yang sangat luar biasa pada tahun 2024.
Total nilai investasi yang berhasil masuk mencapai angka yang fantastis, yaitu sebesar Rp3,76 triliun.
Angka ini bahkan jauh melampaui target yang ditetapkan, yang hanya sebesar Rp1,58 triliun.
Baca juga: Destinasi Wisata Waduk Kumbangkangkung Cilacap Mulai Merana, Pengunjung Menurun Drastis
Lalu, dari mana sajakah datangnya gelombang investasi triliunan rupiah tersebut?
Ternyata, sektor pertambangan keluar sebagai juaranya.
Data ini diungkapkan secara resmi oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap, Ferry Adhi Dharma.
Ia memberikan keterangannya kepada awak media pada hari Rabu (6/8/2025).
Menurut Ferry, lonjakan investasi ini menjadi bukti nyata dari tingginya kepercayaan para investor terhadap Cilacap.
“Ini menjadi bukti bahwa Cilacap semakin dilirik sebagai wilayah yang potensial untuk penanaman modal," kata Ferry.
Ferry kemudian merinci lima sektor utama yang menjadi penyumbang terbesar dari total investasi Rp3,76 triliun tersebut.
Peringkat pertama, atau yang menjadi juaranya, adalah sektor pertambangan.
Sektor ini berhasil menarik investasi dengan total nilai mencapai Rp 850 miliar.
Posisi kedua ditempati oleh sektor industri kimia dan juga farmasi.
Nilai investasi di sektor ini berhasil menembus angka Rp 617 miliar.
Selanjutnya, ada sektor perdagangan dan reparasi di peringkat ketiga.
Sektor ini juga menunjukkan sebuah geliat yang sangat signifikan.
Total investasi yang berhasil masuk dari sektor ini adalah sebesar Rp 560 miliar.
Peringkat keempat adalah sektor kelistrikan, gas, dan juga air.
Sektor ini mampu menarik investasi sebesar Rp 398 miliar.
Dan yang kelima adalah sektor industri tekstil.
Sektor tekstil berhasil mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 319 miliar.
Tugu nelayan yang berdiri dengan kokoh di jantung kota Cilacap seakan menjadi sebuah simbol.
Monumen ini menjadi saksi bisu dari derasnya arus investasi yang kini masuk ke Cilacap.
Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh investasi Rp3,76 triliun ini diharapkan bisa terus menyejahterakan warga.
Selain lima sektor industri utama tersebut, sektor pariwisata juga mulai menunjukkan kebangkitannya.
Pada tahun 2025 ini saja, sudah ada sebanyak 14 investor baru yang masuk ke sektor pariwisata.
Mereka mulai mengembangkan berbagai macam unit usaha.
Mulai dari kafe, hotel, tempat hiburan, hingga berbagai wisata buatan.
Setelah sukses besar pada tahun 2024, Cilacap kini punya target baru untuk tahun 2025.
Target investasi pada tahun ini ditetapkan sebesar Rp 1,65 triliun.
Strategi utama yang akan digunakan adalah dengan mendorong proses hilirisasi.
“Kami ingin pelaku usaha tidak hanya mengambil bahan mentah, tapi juga mengolahnya di daerah agar memberi nilai tambah," ungkap Ferry.
Ferry juga menekankan adanya satu syarat penting bagi semua investor yang masuk.
Setiap investasi yang datang ke Cilacap wajib untuk mengutamakan tenaga kerja lokal.
"Pihak kami selalu berkoordinasi dengan investor agar mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal," ujarnya.
"Saya selalu tekankan agar menggunakan 90 persen tenaga lokal kita," imbuhnya.
PENULIS: RAYKA DIAH