TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada masyarakat yang terdampak bencana tanah bergerak, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyalurkan bantuan berupa satu ton beras yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kepada 57 jiwa dari 16 KK di Desa Maribaya dan Kaliori, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Kamis (31/7/2025).
Beras bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Balai Desa Maribaya oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, mewakili Bupati Purbalingga.
Tanah bergerak yang terjadi di dua desa tersebut telah menyebabkan sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat, dengan kondisi seperti retakan pada dinding, lantai, bangunan miring, amblas hingga dinding yang jebol akibat longsor.
Bantuan beras pun disalurkan secara bervariasi antara 6 hingga 20 kilogram per jiwa, bergantung pada lama masa penangan bencana.
Sebelumnya, Bupati Fahmi sudah meninjau lokasi bencana dan menyerahkan bantuan pada Jumat (30/5/2025).
"Saat ini Pemerintah Kabupaten Purbalingga tengah mencarikan solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan relokasi warga melalui dukungan APBD, pemerintah pusat dan Pemprov Jateng," katanya.
Baca juga: Inisal J Jadi Dewan Pengawas PSI Apakah Jokowi? Ayah Kaesang Beri Pengakuan Mengejutkan
Ia pun juga menyampaikan pesan dari Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, kepada para warga terdampak agar tetap semangat.
"Tetap semangat dan mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan. Kami pemerintah daerah terus membersamai dan mengupayakan sekuat-kuatnya agar kehidupan panjenengan bisa kembali seperti sedia kala," lanjutnya.
Lebih lanjut, langkah mitigasi telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Purbalingga. Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Prayitno, menyampaikan telah melakukan pelatihan SDM tangguh bencana serta pemasangan Early Warning System (EWS) di kedua desa tersebut.
"Pasca bencana, kamu sudah melakukan pelatihan SDM untuk tangguh bencana. Selain itu kami juga memasang Early Warning System (EWS), sehingga jika ada pergerakan tanah warga sudah kami sosialisasikan apa yang harus dilakukan dan mengungsi kemana," katanya.
Kemudian, berdasarkan hasil kajian Badan Geologi Kementerian ESDM, 11 dari 13 rumah terdampak di Desa Maribaya memenuhi syarat untuk relokasi.
Relokasi pun akan dilakukan dengan dukungan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah melalui pembangunan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin).
“Mudah-mudahan tahun 2026 nanti sudah bisa diwujudkan,” imbuh Prayitno.
Sementara itu, di Desa Kaliori, hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah tersebut belum memerlukan relokasi, dan penanganan cukup dilakukan dengan perkuatan tebing sesuai rekomendasi teknis.