Berita Jateng

Pemprov Jateng dan UIN Walisongo Gagas Pendirian RPH Halal Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUMAH PEMOTONGAN HEWAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menerima audiensi civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya pada Kamis (17/7/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. Sebab, RPH di wilayah ini dinilai masih kurang.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. Sebab, RPH di wilayah ini dinilai masih kurang.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menerima audiensi civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya pada Kamis, 17 Juli 2025.

Taj Yasin mengaku, menyambut baik usulan UIN Walisongo terkait pembentukan RPH.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 41 di Karangayu Cepiring Usung 4 Pilar Pengabdian Jadi Fokus Utama

RUMAH PEMOTONGAN HEWAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menerima audiensi civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya pada Kamis (17/7/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. Sebab, RPH di wilayah ini dinilai masih kurang.

Ia menegaskan, Pemprov Jateng siap memberikan pendampingan, terutama dalam proses perizinan dan pemenuhan standar kehalalan.

"Pada prinsipnya, kami dari pemerintah bersifat mendampingi."

"Kesiapan teknis dan pelaksanaan pembangunan RPH akan dikerjakan oleh pihak pengusul."

"Tapi untuk perizinan sampai sertifikat halal, kami siap memfasilitasi," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Luthfi Beri Lampu Hijau Investor China yang Akan Investasi Produksi Garam di Jawa Tengah

Ia menyampaikan, wilayah seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH yang bersertifikat halal karena hingga saat ini belum tersedia secara memadai.

Dalam kesempatan itu, juga dibahas mengenai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, program beasiswa untuk santri, dan sebagainya.

Mengenai pelaksanaan KKN tematik, Pemprov Jateng mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadikan KKN sebagai kewajiban akademik, tapi juga sebagai wadah penyampaian masukan dari masyarakat.

"Contohnya di UNS, kami ikut melepas mahasiswa KKN ke seluruh Nusantara."

"Laporan KKN bukan hanya untuk nilai, tapi kami dorong ada resume masukan dari mahasiswa, terutama yang bertugas di wilayah Jawa Tengah," tambahnya.

Terkait dengan beasiswa, Pemprov Jateng juga membuat  program beasiswa untuk lulusan pesantren yang ingin melanjutkan melalui pendidikan tinggi, khususnya pada jenjang S1.

"Kami fokus ke S1, baik dari pesantren maupun masyarakat umum, untuk bisa kita bantu melalui beasiswa."

"Walaupun alokasi beasiswa tidak besar, kontribusi dari kampus seperti UIN Walisongo terhadap masyarakat Jawa Tengah itu sangat kami apresiasi," ujarnya

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i menyampaikan, bahwa pihak kampus memiliki Walisongo Halal Center, yang telah menjalankan berbagai program pendukung industri halal, termasuk menyiapkan lebih dari 500 juru sembelih halal (Juleha) bersertifikasi.

"Kalau nanti ada penambahan RPH, kami siap membantu dalam penyiapan SDM-nya."

"Kami ingin masyarakat Jawa Tengah semakin siap dan sadar akan pentingnya konsumsi produk halal," ujarnya. (*)

Baca juga: Taj Yasin Lantik Duta Pancasila Paskibraka Jateng, Minta Jadi  Penggerak Perubahan

Berita Terkini