TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan tidak boleh ada tindakan kekerasan dan bullying selama kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Hal itu disampaikan Ahmad Luthfi saat menyapa peserta (MPLS) di SMAN 1 Kartasura, Kabupaten Sukoharjo pada Senin, (14/7/2025).
Ia menjelaskan, di sekolah para siswa dididik untuk belajar.
Baca juga: Resmikan SMA 17 Surakarta, Gubernur Jateng Janji Gratiskan Tempat Wisata bagi Siswa Sekolah Rakyat
Disiplin bukan berarti harus keras.
"Pada masa orientasi ini tidak boleh ada kekerasan."
"Boleh tegas tapi tidak boleh keras."
"Lalu, jangan ada lagi bullying, apalagi tawuran."
Baca juga: Bertabur Tokoh Nasional! Wamenkop, Gubernur, hingga Direktur BNI Kumpul di Unsoed Bahas RM Margono
"Kalau masih ada, laporkan kepada Gubernur," kata Luthfi di depan ratusan siswa baru.
Menurut dia, kekerasan di sekolah akan menimbulkan dampak yang tidak bagus.
Jika para pelajar memiliki permasalahan, baik itu masalah keluarga, masalah dengan teman, maupun masalah dengan guru harap segera dilaporkan.
"Jadi di sekolah ini, adik-adik dididik untuk belajar."
"Kalau ada permasalahan, baik masalah keluarga maupun teman, sampaikan kepada guru BP atau BK-nya," teagasnya.
Menurut Luthfi, semua pelajar yang ada di sekolah memiliki kesamaan.
Tidak boleh lagi membedakan, baik fisik seperti bentuk rambut, warna kulit, atau postur tubuh.
Baca juga: Warga Brebes ke Gubernur Ahmad Luthfi: Selamatkan Pantai dan Tambak Kami Pak!
Termasuk latar belakang keluarga seperti anak petani, pedagang, tukang sayur, pegawai negeri, dan lainnya.