TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar Rober Christianto menggratiskan biaya pengobatan korban kecelakaan bus di kawasan Astana Giribangun, Matesih.
Kecelakaan tunggal, tepatnya di Parkiran C Astana Giribangun, Dusun Dengkeng, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (2/6/2025) malam, menewaskan satu orang dan mengakibatkan delapan orang luka-luka.
Saat kejadian, bus mini bernomor polisi AD 7266 AF membawa rombongan warga Dusun Bati, Desa Girilayu, Matesih.
Ketua RW 12 Dusun Bati Desa Girilayu, Sumarno Pranoto mengatakan, bus mini tersebut berisi 27 orang.
Baca juga: Bus Kecelakaan di Dekat Astana Giribangun Karanganyar, 1 Orang Meninggal
Mereka dalam perjalanan pulang dari membesuk warga yang sakit di Puskesmas Karangpandan.
Akan tetapi, saat melewati jalur tanjakan di dekat Astana Giribangun, bus tak kuat menanjak.
"Pulang (perjalanan), nanjak, tidak kuat terus ngglondor (berjalan mundur)," kata Sumarno, Senin malam.
Dia menuturkan, warga memang biasa menggunakan bus tersebut ketika membesuk orang sakit.
"Setiap tilik (membesuk), mantenan (orang hajat nikah), pakai mobil itu," ucapnya.
Dalam kecelakaan bus itu, warga bernama Atmo (60) meninggal dunia.
Sementara, delapan penumpang lain mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Mereka mengalami patah tulang tangan dan patah tulang kaki, serta sesak bagian dada.
Sumarno menambahkan, sopir mini bus kondisinya selamat dan sempat membantu penumpang lain setelah kendaraan mengalami kecelakaan tunggal.
Biaya Perawatan RS Gratis
Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan satuan kerja tanggap bencana untuk menangani para korban kecelakaan itu.
Baca juga: 2 Pemuda Pengguna Tembakau Gorila di Karanganyar Ditangkap, Terancam Penjara Paling Singkat 5 Tahun
Di samping itu, para relawan juga telah sigap membantu mengevakuasi para korban.
"Semuanya kita tangani dengan baik, koordinasi dengan RSUD, semuanya ditanggung pemerintah," ungkapnya.
Ke depan, Pemkab Karanganyar akan mengevaluasi terkait jalur rawan dan tanjakan dengan melakukan penambahan rambu.
"Kita berikan tanda-tanda lalu lintas yang bisa memberikan petunjuk untuk pengguna jalan yang lewat," jelas Rober. (*)