TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA — Berkunjung ke Kampung Gagot Banjarnegara tak hanya menikmati rekreasi tetapi juga mendapatkan edukasi.
Tak heran, Kampung Gagot menjadi tujuan sejumlah sekolah yang ingin mengajak anak didik mereka berwisata sambil belajar atau eduwisata, terutama tentang pertanian.
Suasana pedesaan yang asri masih terasa di Kampung Gagot.
Arul Amrulloh atau kerap disapa Kang Arul, founder Kampung Gagot mengatakan, sudah tujuh tahun dirinya mengelola kampung eduwisata ini.
"Jadi, kita menerapkan eduwisata dengan paham wisata berkelanjutan berwawasan lingkungan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (21/5/2025).
Baca juga: Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya di Desa Kasinoman Kalibening Banjarnegara
Di kampung ini, pengunjung dapat berwisata dan mendapat pengetahuan tentang pertanian, perternakan, dan perikanan dari hulu hingga ke hilir.
"Jadi, mulai dari menanam, memelihara, mengolah, hingga menjadikan produk tertentu, bisa didapatkan dari Kampung Gagot ini," lanjutnya.
Selain mengedukasi pengunjung tentang pertanian, Kampung Gagot juga mengedukasi tentang lingkungan, termasuk pengolahan sampah.
Berawal dari Keresahan Minimnya Petani Muda
Kang Arul mengatakan, pembentukan Kampung Gagot sebagai tepat eduwisata didasari keprihatinannya terhadap generasi petani muda.
Menurutnya, tujuh tahun yang lalu, regenerasi petani tidak ada.
"Jadi, saya pikir, kita harus bikin tempat yang menyenangkan nih, sehingga minimal orang mau datang dan teredukasi dulu, sebelum nantinya mau untuk terjun di dunia pertanian," jelasnya.
Gagasan awal terbentuknya Kampung Gagot kemudian ia rancang bersama masyarakat setempat hingga terbentuklah eduwisata ini.
Wisata Kampung Gagot, menurutnya, juga dibuat senatural mungkin seperti kampung pada umumnya.
Yang membedakan, tempat ini dapat digunakan sebagai tempat edukasi.
Setiap rumah warga di kampung ini, lanjutnya, ada yang memiliki hewan ternak, tanaman, kolam, dan lain sebagainya.