Berita Banyumas

Banyumas Punya Ulama Alim Setara Gus Baha, Sampai Diambil Mantu KH Maemun Zubair

Editor: khoirul muzaki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Anam ulama karismatik Banyumas, menantu KH Maemun Zubair

TRIBUNBANYUMAS.COM, KH. Zuhrul Anam Hisyam atau akrab disapa Gus Anam lahir di Leler pada 15 April 1966. Ia adalah putra kesepuluh dari pasangan ulama Banyumas KH. Hisyam Zuhdi dan Ibu Nyai Hafsoh Hisyam. Sejak kecil, Gus Anam dididik di lingkungan pesantrendi bawah asuhan ayahandanya sendiri. 

Dilansir dari website Kompas Walimah, Jurnalistik Ma'had Aly Andalusia, Gus Anam memulai pendidikan formalnya di Kecamatan Sampang, dari SD hingga SMP.  Ia juga mendalami ilmu agama di pesantren milik ayahandanya, At-Taujieh Al-Islamy, hingga tahun 1982.

Anam menimba ilmu di sejumlah pesantren di nusantara, salah satunya di Pondok Pesantren Al Balagh, Bangilan, Tuban, di bawah asuhan As Syekh Ahmad Misbah. Ia juga pernah mendalami ilmu di bawah bimbingan Syekh Mahmud di Cirebon. 

Anam juga berguru kepada KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, pada tahun 1985 hingga 1989.

Hingga kakaknya,  KH. ‘Athour Rohman Hisyam, yang tengah menimba ilmu di Tanah Suci Mekkah, mengajaknya untuk bergabung di Ribath Al-Hanafiah. Pada tahun 1992, Anam berangkat ke Mekkah setelah sebelumnya sempat belajar di Mesir.

Ia belajar di bawah bimbingan ulama besar seperti Dr. Ahmad Nur Saif,Syekh Jabir Jubron, Syekh Ismail Al-Yamani, dan Syekh Muhammad bin Alwi bin Abas Al-Maliki Al-Hasani.

Pada tahun 1997, ia kembali ke kampung halamannya, untuk mengabdikan diri di pondok pesantren yang didirikan oleh ayahanda di Banyumas. 

Setelah kepergian sang ayah, Pondok Leler dilanjutkan oleh KH. Atho’urrahman (alm), KH. Dzakiyul Fuad, dan KH. Zuhrul Anam. 

Ketiganya adalah lulusan dari Makkah dan pernah menjadi murid Sayyid Muhammad Al-Maliki. 

Gus Anam didampingi oleh seorang istri yaitu Ibu Nyai Rodliyah Ghorro’ yang merupakan putri dari gurunya sendiri yaitu KH. Maimoen Zubair. Pasangan itu  dikaruniai 2 putra dan 1 putri (Gus Roudlun Nadir, Ning Zahro Mudliah dan Gus Rofiq Ahmad Saif).

Di tangan KH. Zuhrul Anam Hisyam, Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 bersama H.Sunarto Arif selaku ketua Yayasan Al-Anwar Al-Hisyamiyah terus berkembang dan mendirikan lembaga-lembaga lain, sampai perguruan tinggi, yakni Ma’had Aly Andalusia.

Selain mengajar, Gus Anam merupakan seorang pendakwah yang giat di luar pesantren. Salah satu kegiatan rutin yang dia ampu adalah ngaji selapanan. 

Baca juga: Video Prabowo Heran Ada Pihak Permasalahkan Ijazah Jokowi hingga Sebut Dirinya Presiden Boneka

Ia memiliki jadwal selapanan yang padat, mencakup wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan sekitarnya.

Guru-guru KH. Zuhrul Anam Hisyam;
As Syaikh Hisyam Zuhdi ” Mbah Hisyam” (ayah handa beliau)
As Syaikh As Sayyid Prof.Dr. Muhammad Alawi Al Maliky, Arab Saudi
As Syekh Ahmad Misbah, Bangilan
As Syekh Mahmud Bin Mukhtar, Cirebon
As Syaikh KH. Maimoen Zubair ” Mbah Moen”, Sarang Rembang
As Syekh Dimyati Bin Muhammad Amin, Banten
As Syekh Mas’ud, Lubang Lor, Kutoarjo
As Syekh Prof. Dr. Ahmad Muhammad Nur Saif Hilal, Dubai
As Syekh Jabir Jubron, Arab Saudi
As Syekh Ismail Zain Al-Yamani, Yaman
 

Berita Terkini