TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, Papua, dikabarkan bakal menjadi markas untuk pesawat militer Rusia.
Kabar ini berembus dari laporan media asing.
Dikabarkan, Federasi Rusia telah meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militer mereka.
Laporan ini muncul setelah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu, Februari lalu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan, dirinya belum memantau kabar tersebut.
"Sementara, Kemenhan belum monitor terkait isu tersebut," kata Frega, dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Senjata Rusia Bombardir Kapal Nuklir AS di Laut Merah, Rusia Bantu Houthi Perangi AS
Frega mengatakan, Kemenhan belum memantau apakah dalam pertemuan itu juga ada kesepakatan mengenai Lanud Manuhua.
"Sementara belum monitor terkait hal tersebut saat kegiatan (pertemuan Menhan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia)," ungkap dia.
Isi Pertemuan dengan Rusia
Jenderal TNI Angkatan Darat (AD) bintang satu itu lantas menyertakan keterangan resmi Kemenhan soal pertemuan Sjafrie dan Sergei pada Februari lalu.
Dalam pertemuan itu, kata Frega, Indonesia melalui Kemenhan menyatakan sangat mengapresiasi dukungan dan kerja sama berkelanjutan dari Rusia, khususnya dalam mendorong pemahaman dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan.
"Saya berharap dapat semakin memperdalam kerja sama pertahanan kita dan mengeksplorasi peluang baru untuk kolaborasi."
"Bersama, kita dapat menghadapi tantangan keamanan bersama dan berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian dunia," ujar Menhan, sebagaimana dikutip dari keterangan Kemenhan, 25 Februari 2025.
Selain itu, Menhan juga berharap dapat membangun hubungan antarpersonel yang tidak hanya bersifat formal, tetapi juga memungkinkan terbentuknya hubungan erat antarunit dan satuan.
"Kedua negara berkomitmen untuk mengeksplorasi kolaborasi yang lebih mendalam dalam kerja sama teknologi militer, yang didasarkan pada pengakuan bersama atas manfaat strategis dari kemitraan teknologi dan pertukaran keahlian," kata Frega.
Baca juga: Houthi Luncurkan Rudal Sasar Pangkalan Udara Israel
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan militer serta mendorong modernisasi pertahanan kedua negara.