TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Jembatan Sojokerto, Wonosobo, Jawa Tengah, putus akibat tanah gerak.
Untuk sementara, warga diminta melewati jalur alternatif yang telah disiapkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan, jembatan Sojokerto merupakan penghubung warga Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, dengan Desa Gunungtawang, Kecamatan Selomerto.
"Kalau Selomerto-Leksono, jembatan itu kondisinya rusak karena umur tua ya, sementara ditutup."
"Kami tidak memaksakan tidak boleh tapi kalau nanti dibuka, malah jadi apa-apa. Masih ada jalur alternatif lain yang bisa digunakan," ungkap One, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Demo Revisi UU TNI, Massa di Wonosobo Bakar Ban dan Masuk Ruang Rapat DPRD
Andang menyebut, perbaikan jembatan penghubung Sojokerto-Gunungtawang direncanakan setelah Lebaran nanti.
Sementara, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Wonosobo Edi Hartono menjelaskan, pihaknya menerima laporan terkait kondisi jembatan Sojokerto sekitar satu pekan lalu.
"Kami menerima laporan ada retakan jembatan di aspalnya pada Minggu (16/3/2025)."
"Setelah dicermati, kami optimistis jembatan masih bisa dilalui, paling tidak hingga Lebaran."
"Namun, pada Rabu (19/3/2025) malam, dilaporkan ada pergerakan lagi dan kondisinya semakin parah," jelasnya kepada tribujateng.com.
Melihat kondisi jembatan yang cukup membahayakan jika dilewati, pihaknya akhirnya menutup total jembatan Sojokerto.
"Warga lokal juga mengatakan kalau kemarau pondasinya sudah kelihatan, terkena banjir juga jadi menggantung."
"Ada kemungkinan pergeseran atau penurunan jembatan," katanya.
Perbaikan Libatkan Ahli
Edi mengatakan, Jembatan Sojokerto diprediksi telah ada sejak jaman kolonial.
Itu sebabnya, perbaikannya dibutuhkan penanganan khusus.
"Kami sudah mengundang ahli untuk menilai lagi apakah bisa untuk dipertahankan atau tidak, nanti info jelasnya menyusul," ungkapnya.
Baca juga: Detik-detik Mobil Toyota Agya Seruduk 2 Honda Beat di Jalan Wonosobo-Kertek, 1 Orang Dilarikan ke RS
Jembatan Sojokerto berada di atas Sungai Serayu, memiliki panjang sekitar 23 meter dengan tinggi kurang lebih 15 meter.
Jembatan ini merupakan pembatas antara Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, dengan Desa Gunungtawang, Kecamatan Selomerto.
"Dekat dengan jembatan ada permukiman warga tapi kami katakan (rumah warga) masih aman. Hanya saja, akses jalannya harus menggunakan jalur alternatif," ucapnya.
Edi menambahkan, sejumlah rambu-rambu peringatan ataupun penunjuk jalan alternatif telah dipasang untuk memudahkan pengguna jalan.
"Kita tutup rapat dengan material di situ biar tidak bisa digeser."
"Setidaknya, enam titik rambu-rambu juga sudah dipasang."
"Jalur alternatifnya kalau dari barat, Sukoharjo bisa lewat Sawangan jalan nasional."
"Kalau yang dari Leksono bisa ke utara arah ke Manggis, Kuripan, Watumalang," katanya. (*)