Berita Rembang

Memasuki Akhir Tahun, Warga dan Nelayan di Rembang Diminta Waspada Rob hingga Gelombang Tinggi

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di pantai Pasarbanggi, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024). BPBD Rembang mengingatkan nelayan akan potensi gelombang tinggi saat akhir tahun.

TRIBUNBANYUMAS.COM, REMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga dan nelayan di pesisir pantai utara Jawa Tengah mewaspadai potensi gelombang tinggi di akhir tahun.

Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang meminta nelayan berhati-hati saat melaut karena bisa terjadi badai.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Rembang, Sri Jarwati mengatakan, aktivitas pasang air laut di wilayah pantai utara Jawa Tengah berpotensi membahayakan pelayaran dan menimbulkan banjir rob.

"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar waspada terhadap air laut pasang ini. Ini berpotensi mengakibatkan banjir pesisir atau rob," katanya, Kamis (12/12/2024).

Baca juga: Sengketa Lahan Makin Panas, Warga Tegaldowo Rembang Kembali Blokade Jalan Tambang Pabrik Semen

Sri Jarwati juga menyoroti dampak gelombang tinggi terhadap aktivitas di sekitar pantai.

"Fenomena ini juga dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta aktivitas petani garam dan perikanan darat," imbuhnya.

Pantau Informasi dari BMKG

Dia menekankan pentingnya memperhatikan informasi terbaru tentang cuaca dari BMKG.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dapat meminimalkan risiko kejadian yang tidak diinginkan.

Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus DBD pada Anak di Rembang, RSUD Soetrasno Siapkan Ruangan Khusus Perawatan

Baru-baru ini, gelombang tinggi mengakibatkan banjir rob di Kelurahan Pandean, Kecamatan Rembang. 

Selain itu, dua nelayan dilaporkan hilang saat melaut. 

Seorang nelayan, warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara, nelayan asal Desa Pasar Banggi, masih dalam pencarian. (*)

Berita Terkini