TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Polda Jateng menerjunkan Tim Labfor untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang melanda pabrik mainan anak-anak, PT Master Kidz Indonesia, di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Tim Labfor akan mendatangi lokasi kejadian pada Sabtu (2/11/2024).
"Kami belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran."
"Besok (Sabtu, Red), kami akan datangkan Tim Labfor ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho, saat mendatangi lokasi kebakaran, Jumat (1/11/2024) sore.
Agus mengatakan, pihaknya belum mengetahui lama proses pemadaman akan berlangsung.
Baca juga: Hampir 10 Jam, Kebakaran Pabrik Mainan Master Kidz di Kendal Belum Padam. Ini Kendala Tim Damkar
Sebab, terdapat beberapa titik api yang masih berkobar di dalam reruntuhan bangunan.
"Sore ini juga masih pemadaman, terutama di bagian gudang," sambungnya.
Api dari Tempat Painting
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengungkapkan, kebakaran itu diketahui dua karyawan yang tengah bekerja di lantai 2 pabrik.
Mereka melihat api sudah berkobar hebat.
Lokasi munculnya api, kata Artanto, merupakan tempat untuk painting, yang terdapat banyak cat dan tiner.
Keberadaan barang-barang tersebut diduga memudahkan api cepat menjalar ke lokasi lain melalui kayu yang telah dicat yang berada di sekitar ruangan.
"Karyawan itu kemudian melaporkan ke pimpinan perusahaan bahwa telah terjadi kebakaran," kata Artanto di Mapolres Kendal, Jumat (1/11/2024) petang.
Baca juga: Seorang Karyawan Pingsan dan Beberapa Orang Luka dalam Insiden Kebakaran Pabrik Mainan Kendal
Ia menerangkan, luas pabrik yang terbakar mencapai 1,1 hektare.
Meski begitu, pihaknya belum bisa menetapkan kerugian materiil akibat kejadian tersebut.
"Kerugian belum bisa kami hitung, masih kami dalami, termasuk dugaannya," terangnya.
Artanto menambahkan, pihaknya juga belum menentukan apakah pabrik tersebut 100 persen terbakar atau tidak.
"Kami belum menentukan berapa persen yang terbakar tapi yang pasti, yang terbakar itu berada di 1 pabrik, tidak menjalar ke pabrik lain," katanya. (*)