Berita Jateng

Kakak Beradik di Kudus Kompak Aniaya Tetangga dengan Sabit, Padahal Awalnya Candaan

Penulis: Saiful Masum
Editor: khoirul muzaki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Kudus merilis kasus penganiayaan yang dilakukan kakak beradik di Gamong, Kecamatan Kaliwungu, kemarin.

TRIBUNNANYUMAS.COM, KUDUS - Unit Reskrim Polsek Kaliwungu Polres Kudus membekuk kakak-beradik H (54) dan BS (40) warga Gamong, Kecamatan Kaliwungu atas penganiayaan terhadap tetangganya.


Korban DNA (30) merupakan tetangga dekat pelaku dengan tempat tinggal saling berhadapan. 


H (54) dan BS (40) ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Kaliwungu setelah melancarkan aksi penganiayaan kepada korban menggunakan sabit.


Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic mengungkap kejadian tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama atau pengeroyokan terjadi pada, Rabu 25 September. 

Baca juga: Petantang petenteng Tolak Dibubarkan Saat Pesta Miras, Sejumlah Remaja di Salatiga Simpan Senjata


Korban seorang laki-laki berusia 30 tahun sedang duduk di teras rumah bermain dengan anaknya.


Saat itu, korban sempat melontarkan candaan bersama anaknya dengan kata-kata tokek.


Candaan tersebut didengar oleh seorang tetangga berinisial S yang juga merupakan kakak dari pelaku


S mendengar candaan korban dengan respons negatif. Kata tokek yang dilontarkan korban didengar oleh S sebagai kata ketek atau monyet, dinilai sebagai kata-kata mengejek. 

Baca juga: Dokter Ungkap Kondisi Terakhir Kiper PSIS Adi Satryo Usai Cedera Saat Lawan Arema FC


S merespons hal tersebut dengan berteriak dan terlibat cekcok dengan korban. 


Mendengar teriakan sang kakak, H seketika lari dari kandang ternak membawa sabit ke arah korban, serta meyabetkan sabit tersebut sebanyak tiga kali. 


Disusul oleh BS yang juga menyerang korban dengan menyabetkan sabit ke arah korban. 


"Atas kejadian itu, korban mengalami luka robek di bagian punggung kiri, kepala bagian bawah, dan lengan kiri," terangnya di Mapolres Kudus.


Kapolsek Kaliwungu, AKP Deni Dwi Noviandi menambahkan, kejadian penganiayaan bermula adanya salah paham antara korban dengan kakak pelaku melalui kata candaan yang dikira mengejek. 


Salah paham yang muncul berlanjut hingga akhirnya terjadi penganiayaan terhadap korban. 


"Sebelumnya ada persoalan antara korban dengan keluarga pelaku, persoalan antar tetangga. Dari Masalah kecil, kemudian menumpuk, dan puncaknya kejadian ini," jelasnya. 

Halaman
12

Berita Terkini