"Terhadap demokrasi yang sedang sakit, kami hadir. Saat elit politik mengerucut ke satu calon, memangnya tidak punya jago? Saya kira, elit politik orang-orang pinter tapi mengapa mengerucut satu calon."
"Makanya, kami bersama teman-teman dan seluruh masyarakat, agar ke depan ada pilihan lebih dari satu," kata Slamet.
Baliho Bertebaran di Tepi Jalan
Selain aksi langsung, ajakan memilih kotak kosong juga disampaikan lewat billboard atau papan reklame di sejumlah titik di pinggir jalan Brebes.
Satu di antaranya, di Simpang Kota Baru Brebes dan Jalan Jenderal Soedirman, Ketanggungan, Brebes.
Baliho itu bertuliskan "Pilkada Brebes, Sing Eling Min, Raine Glowing Ora Njamin". "Pilih Kotak Kosong asal Bukan Otak Kosong Coblos 02".
"Rika Ora Bosen? Maning-maning Rombongan Wong Kae?."
Sedangkan di Jalan Jenderal Soedirman, Ketanggungan, ajakan memilih kotak kosong dilakukan lewat baliho bertuliskan "Koalisi Rakyat Rawan Kongkalikong, Coblos Kotak Kosong".
"Lambe Manis Umbar Janji, Calone Siji Rawan Korupsi". (Kompas.com/Tresno Setiadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerakan Menangkan Kota Kosong Masif di Brebes, Apa yang Mendasarinya?".