TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Puluhan sopir truk yang tergabung dalam Paguyuban Sopir Pati (PSP) menggelar unjuk rasa di Alun-alun Pati, tepatnya di depan kantor Bupati Pati, Senin (1/7/2024).
Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membangun pangkalan truk yang representatif.
"Tuntutan kami cuma dibuatkan pangkalan truk di Kabupaten Pati. Saat ini, belum ada," kata anggota PSP, Muhammad Syahidul Anam, di sela aksi.
Dia mengatakan, akibat ketiadaan pangkalan truk, para sopir lintas Pantura yang singgah di Pati kesulitan mencari tempat parkir.
Akhirnya, mereka terpaksa parkir di tepi jalan.
"Akibatnya, kami berbenturan dengan masyarakat. Kami jadi serba salah. Kami butuh tempat parkir. Kalau parkir liar, berbenturan dengan warga," kata Anam.
Baca juga: Ada Luka Sayatan di Leher, Wanita Tewas di Kamar Kos Randukuning Pati
Di sisi lain, parkir sembarangan di tepi jalan juga berisiko menyebabkan kecelakaan.
Selain itu, sopir truk juga diintai risiko kehilangan aki dan barang-barang lain akibat pencurian.
Anam menyebut, pada akhir 2022 lalu, para sopir pernah difasilitasi pemerintah daerah untuk parkir di lahan milik PO Budi Jaya yang berada di Margorejo.
Namun, per 7 Juni 2024 lalu, para sopir truk sudah tidak diperkenankan parkir di sana.
"Alasannya, lahan sudah laku dan oleh pemilik baru, diminta segera disterilkan. Kami diminta pergi," ucap Anam.
Dia menambahkan, dua tahun lalu, pihaknya pernah diberi janji akan dibuatkan pangkalan truk permanen. Namun, janji itu tak kunjung terealisasi.
"Dari pihak dewan (DPRD), kami sudah pernah disajikan mau dibuatkan pangkalan. Tapi, sampai sekarang, belum terwujud. Alasan dari beliau-beliau (anggota DPRD Pati), anggarannya terserap untuk Pemilu," kata Anam.
Dia mengatakan, para sopir mengusulkan agar lahan di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, yang berlokasi dekat Tugu Bandeng, bisa dijadikan lokasi pangkalan.
Anam mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat.
Dia berharap, pemkab bisa menindaklanjuti dan mewujudkan permintaan para sopir truk ini.
Usai berunjuk rasa, 10 orang perwakilan sopir truk difasilitasi untuk beraudiensi dengan DPRD dan dinas terkait di Gedung DPRD Pati.
Ketua Komisi C DPRD Pati Siti Maudlu'ah mengatakan, pembangunan pangkalan truk sebenarnya telah diusulkan dalam penganggaran tahun 2022.
"Tapi, ternyata, ada kebutuhan anggaran Pileg sama Pilkada, jadi batal lagi," kata dia.
Siti mengatakan, para sopir meminta agar bisa parkir di lahan Workshop DPUTR, Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo.
"Kalau dari sopir itu mintanya di workshop DPUTR. Namun, tidak bisa langsung realisasi. Kami harus komunikasi dulu, koordinasi dengan semua yang terkait. Jadi tidak bisa langsung memberikan pangkalan tersebut," ucap dia.
Butuh 2 Hektare Lahan di Tepi Jalan
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pati, Teguh Widyatmoko menjelaskan, pemerintah daerah mengupayakan agar pada 2025 bisa diadakan alokasi anggaran khusus untuk pembuatan pangkalan truk.
"Walaupun belum full, karena untuk jadi pangkalan truk butuh anggaran sangat besar," kata dia.
Baca juga: Tak Kapok Selundupkan Ponsel ke Tahanan, 6 Napi Lapas Pati Dijebloskan ke Lapas Nusakambangan
Menurut Teguh, pembuatan pangkalan truk, membutuhkan anggaran sangat besar untuk pembebasan lahan.
Sebab, pangkalan truk idealnya berada di tepi jalan raya.
Sedangkan di lokasi seperti itu, harga tanah tergolong tinggi.
Apalagi, dibutuhkan tanah dengan luas setidaknya dua hektare untuk membuat pangkalan truk yang memadai.
"Paling tidak (sebelum ada anggaran pembuatan pangkalan truk), dalam waktu dekat, bisa dicarikan lokasi parkir sementara."
"Ada beberapa alternatif, Desa Sokokulon juga menawari lahan ada tiga hektare."
"Akan kami cek lokasi, apakah layak atau tidak untuk parkir sementara. Karena kan masih sawah, perlu dilakukan perkerasan," jelas dia. (*)
Baca juga: Bikin Geger Warga Sukorejo Kendal, Mobil Dilalap Api di Dekat Lapangan. Diduga Sengaja Dibakar
Baca juga: Muncul Nama Andika Perkasa di Internal PDIP untuk Pilgub Jateng 2024, Bagaimana Nasib Hendi?