Berita Banyumas

Waspada, Gunung Slamet Berpotensi Meletus Seperti Tahun 2009 dan 2014

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu pesona desa wisata di Purbalingga dengan pemandangan Gunung Slamet


Dan sejak akhir 2023 masih berstatus waspada sampai Juni 2024 saat ini, dan potensi letusan diingatkan tetap ada. 


"2024 ini, sebenarnya level waspada dimulai dari akhir 2023 kemarin, itu memang terjadi peningkatan aktivitas. 


Tetapi kalau diliat dengan trend seperti ini memungkinkan actionnya meletus tetap sama, potensinya tetap ada," katanya.

Baca juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Banyumas Mulai Stabil, Masyarakat Diminta Tetap Waspada


Pendakian ke Gunung Slamet pun telah ditutup sejak 13 September 2023 dampak insiden kebakaran yang terjadi di Bromo.


Lalu Pendakian sempat dibuka oleh Basecamp lingkar Slamet pada H+2 Lebaran Idul Fitri.


Namun kembali ditutup pada 13 Mei 2024 setelah dilakukan konsultasi dengan pihak berwenang menyusul kenaikan aktivitas kegempaan.


Masyarakat di sekitar Gunung Slamet juga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. 


Sebagai upaya mengantisipasi potensi ancaman bencana Gunung Slamet, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas melakukan rapat koordinasi. 


Rapat tersebut digelar, dalam rangka menyamakan persepsi mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman bencana Gunung Slamet. 


"Sesuai wawasan yang kita pahami, status Gunung api itukan dari normal, waspada, siaga dan awas. 


Sementara tipikal Gunung itukan sulit ditebak. 


Seperti di Gunung Marapi yang Bukit Tinggi itu, masih status waspada tetapi ada imbas korban juga," jelasnya. 


Termasuk menyamakan persepsi dan wawasan mengenai sifat-sifat Gunung Api. 


Mengingat Gunung Slamet saat ini juga masih berstatus level 2 atau waspada. 


Rapat ini dihadiri oleh berbagai stakeholder termasuk pemerintah kecamatan yang lokasinya berada dalam potensi ancaman bencana Gunung Slamet. 

Halaman
123

Berita Terkini